Di Balik Niger yang Dilanda Kudeta, Prancis Dianggap Gagal Membendung Kekerasan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 27 September 2023 09:59 WIB
Di balik Niger yang dilanda kudeta, Prancis dianggap gagal membendung kekerasan (Foto: BBC)
Share :

NIGER - Negara Niger di Afrika Barat adalah salah satu negara yang paling mematikan di dunia karena serangan para jihadis. Menyusul kudeta militer pada Juli lalu, ada kekhawatiran keputusan untuk memerintahkan 1.500 tentara Prancis di negara itu untuk pergi mungkin akan semakin menambah keberanian pemberontak.

Wartawan BBC Mayeni Jones mendapat akses langka ke Niger dan berbicara dengan rezim, para pendukungnya, dan mereka yang menentangnya.

Adama Zourkaleini Maiga bersuara lembut, namun matanya menunjukkan tekad yang kuat.

Ibu tunggal dari dua anak ini tinggal di kawasan kelas menengah yang tenang di ibu kota Niger, Niamey, namun berasal dari Tillabéry, salah satu wilayah yang paling parah dilanda kekerasan.

“Sepupu ibu saya adalah kepala desa bernama Téra,” katanya saat makan siang, dikutip BBC.

“Dia dibunuh tujuh bulan yang lalu,” lanjutnya.

"Para teroris mencari dia dan ketika mereka tahu dia menyewa mobil untuk melarikan diri, mereka menangkapnya dan membunuhnya. Mereka menggorok lehernya. Ini benar-benar mengejutkan seluruh keluarga kami,” ujarnya.

Adama menyalahkan Prancis – yang memiliki 1.500 tentara di wilayah tersebut untuk memerangi militan Islam – karena dianggap gagal membendung kekerasan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya