Sementara itu, seorang mantan pemimpin daerah kantong tersebut telah didakwa melakukan sejumlah kejahatan termasuk pendanaan terorisme, menurut pihak berwenang Azerbaijan.
Ruben Vardanyan, yang memimpin pemerintahan separatis dari November 2022 hingga Februari, ditangkap pada Rabu (27/9/2023) ketika mencoba berangkat ke Armenia.
Awal pekan ini, sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada kantor berita Agence France Presse (AFP) bahwa negaranya bermaksud menerapkan "amnesti kepada pejuang Armenia yang meletakkan senjata mereka di Karabakh". Mereka mengatakan siapa pun yang melakukan "kejahatan perang" harus diserahkan.
Vardanyan kini telah ditempatkan dalam tahanan pra-sidang dan diperkirakan akan berada di sana selama berbulan-bulan.
Pihak berwenang Armenia bersikukuh bahwa mereka mampu mengatasi meningkatnya jumlah orang yang melarikan diri dari Nagorno-Karabakh. Seorang pejabat senior mengatakan kepada BBC bahwa membantu “saudara-saudari” Armenia di wilayah tersebut adalah hal yang prinsip.
Sementara itu, kemacetan lalu lintas terjadi di jalan keluar Karabakh menuju Armenia selama berhari-hari. Keluarga-keluarga terlihat berdesakan di dalam mobil, sepatu boot meluap, dan rak atap penuh dengan barang-barang.
Di kota Goris, dekat perbatasan, upaya bantuan semakin intensif. Hotel-hotel lokal penuh, menawarkan kamar gratis, dan orang-orang Armenia memposting di media sosial, menawarkan perumahan di seluruh negeri kepada para pengungsi.
(Susi Susanti)