NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah berjanji untuk terus memberikan dukungan AS kepada Ukraina. Hal ini dilakukan setelah pendanaan militer lebih lanjut telah dikeluarkan dari kesepakatan anggaran kongres pada menit-menit terakhir.
Tindakan sementara tersebut, yang dilakukan untuk mencegah penutupan pemerintahan atau shutdown, tidak termasuk bantuan militer sebesar USD6 miliar untuk Kyiv, yang merupakan prioritas utama Gedung Putih.
Partai Republik garis keras menentang bantuan militer lebih lanjut. Banyak di antara mereka yang secara terbuka menentang pendekatan Biden terhadap perang.
Namun pada Minggu (2/10/2023) Biden mengatakan Ukraina dapat “mengandalkan” dukungan AS.
“Dalam keadaan apa pun, kita tidak bisa membiarkan dukungan AS terhadap Ukraina terhenti,” terangnya, dikutip BBC.
“Saya dapat meyakinkan [Ukraina] bahwa kita akan mencapainya, bahwa kita akan menyelesaikannya,” katanya tentang pemulihan dana untuk perang.
"Saya ingin meyakinkan sekutu Amerika kami bahwa Anda dapat mengandalkan dukungan kami, kami tidak akan meninggalkannya,” lanjutnya.