Sementaraitu PT Dirgantara Indonesia menyatakan belum pernah memiliki kontrak dengan Myanmar atau pihak ketiga terkait.
True North juga tidak menanggapi permintaan komentar namun profil perusahaan tak bertanggal yang dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa mereka mengidentifikasi tiga produsen senjata Indonesia sebagai “mitra strategis”.
Sebagai ketua ASEAN, Indonesia telah mencoba, meski hanya sedikit tanda-tanda keberhasilan, untuk menjalin hubungan dengan militer Myanmar dan oposisi dengan harapan dapat memfasilitasi perundingan.
Indonesia mendukung Resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan "semua negara anggota PBB untuk mencegah aliran senjata ke Myanmar" setelah kudeta.
(Rahman Asmardika)