Rencana yang disusun oleh Deif melibatkan upaya penipuan yang berkepanjangan. Israel dibuat percaya bahwa Hamas, sekutu musuh bebuyutan Israel, Iran, tidak tertarik untuk melancarkan konflik dan malah berfokus pada pembangunan ekonomi di Gaza, di mana gerakan tersebut adalah kekuatan yang mengaturnya.
Namun ketika Israel mulai memberikan insentif ekonomi kepada pekerja Gaza, para pejuang kelompok tersebut dilatih dan dilatih, seringkali di depan mata militer Israel, kata sebuah sumber yang dekat dengan Hamas.
“Kami telah bersiap menghadapi pertempuran ini selama dua tahun,” kata Ali Baraka, kepala hubungan eksternal Hamas.
Berbicara dengan suara tenang, Deif mengatakan dalam rekamannya bahwa Hamas telah berulang kali memperingatkan Israel untuk menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina, untuk membebaskan tahanan, yang menurutnya dianiaya dan disiksa, dan untuk menghentikan perampasan tanah Palestina.
“Setiap hari pendudukan menyerbu desa-desa kami, kota-kota besar dan kecil di Tepi Barat dan menyerbu rumah-rumah, membunuh, melukai, menghancurkan dan menahan. Pada saat yang sama, mereka menyita ribuan hektar tanah kami, mengusir orang-orang kami dari rumah mereka untuk membangun rumah mereka. permukiman sementara pengepungan kriminal terus berlanjut di Gaza."