GAZA - Jalur Gaza merupakan salah satu wilayah terkecil di dunia, yang saat ini menjadi medan pertempuran berdarah ketika Hamas menyerang Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Gaza adalah pusat permusuhan antara Israel dan Palestina yang telah ada sejak berdirinya Israel pada 1948. Kejadian saat ini merupakan salah satu sejarah panjang perselisihan Timur Tengah antara Israel dan Palestina.
Sejarah Gaza
Menurut Go to CIA, jalur Gaza secara de facto berada di bawah pemerintahan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) sejak tahun 2007, dan telah menghadapi konflik, kemiskinan serta krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun. Wilayah ini dihuni sejak abad ke-15 SM, dan didominasi oleh banyak bangsa dan kerajaan yang berbeda, termasuk Kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-16.
Jalur Gaza jatuh ke tangan pasukan Inggris selama Perang Dunia I, dan menjadi bagian dari Mandat Inggris atas Palestina. Setelah itu, Perang Arab Israel tahun 1948, Mesir mengelola Jalur Gaza yang baru dibentuk, dan Israel merebutnya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Berdasarkan perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara tahun 1993 dan 1999, Israel menyerahkan tanggung jawab keamanan dan sipil kepada Otoritas Palestina (PA) yang saat itu baru dibentuk untuk banyak wilayah yang berpenduduk Palestina, termasuk Jalur Gaza dan juga Tepi Barat.
Pada tahun 2000, intifada atau pemberontakan yang penuh kekerasan dimulai, dan pada tahun 2001 dilakukan negosiasi untuk menentukan status permanen Tepi Barat dan Jalur Gaza terhenti. Upaya selanjutnya dilakukan untuk memulai kembali perundingan namun tidak menghasilkan kemajuan dalam menentukan status akhir antara konflik Israel Palestina.
Kemudian, pada tahun 2005 secara sepihak Israel menarik semua pemukim dan tentaranya serta membongkar fasilitas militernya di Jalur Gaza, dan Israel terus mengontrol perbatasan darat, laut, dan wilayah udara Jalur Gaza. Pada tahun 2006 HAMAS memenangkan pemilihan Dewan Legislatif di Palestina.
Selanjutnya pada tahun 2007, Fatah atau Faksi Politik Palestina yang dominan di Tepi Barat dan Hamas gagal dalam mempertahankan pemerintahan persatuan, hal ini menyebabkan bentrok dengan kekerasan antara pendukung masing-masing.
Sejak HAMAS berkuasa, pengambilalihan Israel dan mesir dalam mengakses barang dan juga keluar masuk di wilayah tersebut dibatasi dengan ketat.
Fatah dan HAMAS telah melakukan perjanjian yang bertujuan untuk memulihkan kesatuan politik antara Jalur Gaza dan Tepi Barat, namun hal ini masih kesulitan dalam mewujudkannya.
Pada Mei 2021, HAMAS meluncurkan roket ke Israel. hal itu memicu konflik 11 hari yang juga melibatkan kelompok militan lain yang berada di Gaza. Akibatnya, Mesir, Qatar dan Koordinator Khusus PBB melakukan perundingan untuk Proses Perdamaian Timur Tengah dengan gencatan senjata untuk mencegah adanya konflik yang lebih luas.
Sejak 2018, HAMAS mengoordinasikan demonstrasi di sepanjang pagar keamanan Gaza Israel. Aksi protes tersebut berubah menjadi kekerasan, dan mengakibatkan 200 kematian warga Palestina dan ribuan orang cedera termasuk tentara, hal ini merupakan data dari March of Return dari tahun 2018 hingga akhir tahun 2019.
Seberapa besarkah Jalur Gaza?
Luas wilayah Gaza sedikit lebih besar dari dua kali luas Washington, D.C. Gaza merupakan rumah bagi 2,3 juta orang dalam luas 139 mil persegi, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, dikutip dari Usa Today.
(Susi Susanti)