Bentrokan demi bentrokan masih menghiasi derita Gaza. Pada Selasa (17/10/2023), terjadi bentrokan di perbatasan Lebanon dan Israel. Lima pejuang Hizbullah tewas ditempat, sehingga terhitung sejak bentrok di Gaza korban meninggal sudah 10 orang. Kepala staf militer Israel Herzi Halevi ikut merilis media menebar ancaman bahwa Israel akan membalas secara agresif jika Hizbullah meningkatkan serangannya.
“Jika hisbullah salah maka mereka akan dimusnakan,” kata Halevi didepan pasukannya yang ada di perbatasan
Sementara Amerika Serikat sebagai sahabat dekat negara Israel pada hari Rabu 18 Oktober 2023 lalu telah pula memberikan sanksi kepada 10 anggota Hamas dan jaringan keuangan organisasi militan Palestina diberbagai tempat.
Seperti di Gaza, Sudan, Turki, Aljazair dan Qatar. Ini adalah bentuk respon atas serangan terhadap Israel yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas dan diculik. Sasaran sanksi oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS ini adalah anggota yang mengelola portofolio investasi Hamas, fasilitator keuangan yang berbasis di Qatar yang memiliki hubungan dekat dengan rezim Iran, komandan Hamas, dan pertukaran mata uang virtual yang berbasis di Gaza.
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan AS akan mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menargetkan penyandang dana dan fasilitator Hamas menyusul pembantaian brutal dan tidak berperikemanusiaan terhadap warga sipil dan anak anak di Israel.
Dalam sebuah pernyataan melalui surel email, disampaikan juga bahwa Departemen Keuangan AS memiliki sejarah dan pengalaman panjang dalam menangani pendanaan teror dan tidak pernah akan ragu untuk menggunakan teknologi kekinian untuk melawan Hamas.