GAZA – Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Mai Al-Kaila, mengatakan penggerebekan tentara Israel di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza merupakan kejahatan baru terhadap kemanusiaan, staf medis, dan pasien.
Al-Kaila mengatakan penggerebekan itu bisa menimbulkan “konsekuensi bencana” bagi pasien dan staf medis.
Menurut laporan terbaru dari dalam rumah sakit tersebut, ratusan staf dan pasien masih berada di Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan Dr. Al-Kaila berbasis di Ramallah dan berada di bawah kendali Otoritas Palestina (PA).
Badan ini terpisah dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikendalikan oleh Hamas, meskipun PA masih bertanggung jawab atas penyediaan peralatan medis, pembayaran gaji kepada staf di fasilitas medis Gaza, dan layanan lainnya.
Sementara itu, para dokter di rumah sakit (RS) Al-Shifa di Gaza mengatakan bahwa puluhan orang, termasuk setidaknya tiga bayi prematur, meninggal karena kekurangan bahan bakar, obat-obatan dan listrik.
Mereka mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 100 jenazah tergeletak tak terkubur di halaman RS, dan siapa pun yang mencoba meninggalkan kompleks tersebut – atau bahkan berpindah antar gedung – berisiko meninggal akibat kekerasan di wilayah tersebut.