GAZA - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merilis video CCTV dan gambar diam yang diklaim menunjukkan pejuang Hamas membawa sandera ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza pada 7 Oktober lalu.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menampilkan dua video pendek, bersama dengan beberapa gambar diam, yang menurutnya menunjukkan pejuang Hamas memindahkan para sandera yakni satu warga Nepal dan satu warga Thailand melalui rumah sakit yang terbesar di Gaza.
Dia mengatakan salah satu video CCTV menunjukkan seorang sandera dibawa ke rumah sakit melalui pintu masuk utama. Sandera digiring secara paksa melewati gedung.
Hagari, pada konferensi pers yang digelar Minggu (19/11/2023), mengatakan video CCTV kedua menunjukkan sandera kedua – yang tangannya dibalut dan jelas-jelas berdarah – didorong dengan brankar menyusuri lorong dan masuk ke sebuah ruangan.
Hagari tidak menjelaskan bagaimana IDF memperoleh video tersebut, meskipun dia mengatakan petugas intelijen Israel adalah bagian dari operasi di dalam rumah sakit untuk mencoba menemukan para sandera.
CNN tidak dapat memverifikasi secara independen konten video dan potongan gambar tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menanggapi pengarahan IDF dengan mempertanyakan keaslian video dan gambar tersebut. Kementerian mengatakan gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa rumah sakit menyediakan layanan medis kepada siapa saja yang membutuhkannya.
Juru bicara IDF menolak anggapan bahwa para sandera dibawa ke rumah sakit karena mereka terluka, dan mengklaim salah satu dari dua sandera tidak terluka dan tidak memerlukan perawatan medis. Mereka dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu, sebelum kemudian dipindahkan ke tempat persembunyian, seperti apartemen terdekat.
“Jika perawatan medis diberikan di rumah sakit, jika para sandera tetap berada di sana, maka Palang Merah akan datang, dan orang-orang tersebut akan dibebaskan. Tak satu pun dari hal-hal ini terjadi,” katanya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (18/11/2023) sebelum video CCTV tersebut dirilis, Hamas mengatakan telah membawa beberapa sandera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah mereka terluka dalam serangan udara Israel.
Hagari mengatakan video terbaru telah dibagikan kepada diplomat negara asal para sandera, dan menambahkan bahwa IDF belum menemukan sandera Nepal dan Thailand di Gaza.
Kedutaan Besar Nepal di Israel dan Kementerian Luar Negeri Nepal telah mengkonfirmasi kepada CNN sebelum video tersebut dipublikasikan bahwa seorang warga Nepal masih hilang setelah serangan 7 Oktober dan diyakini telah disandera oleh Hamas.
Duta Besar Nepal untuk Israel kepada CNN setelah serangan itu mengatakan sepuluh warga Nepal tewas dan beberapa lainnya terluka ketika militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober lalu.
Seperti diketahui, setelah menggerebek Rumah Sakit Al-Shifa Rabu lalu, IDF berada di bawah tekanan luar biasa untuk membuktikan pernyataan lamanya bahwa Hamas menggunakan pusat medis terbesar di Gaza untuk tujuan pertempuran dan komando.
Militer juga merilis video pada Minggu (19/11/2023) dari dalam terowongan terbuka di kompleks Al-Shifa, yang menunjukkan terowongan bawah tanah memanjang ke bawah dari bukaan poros.
(Susi Susanti)