GAZA - Pemimpin Hamas mengatakan kepada Reuters pada Selasa (21/11/2023) bahwa pihaknya hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, bahkan ketika serangan mematikan di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.
“Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar,” kata Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters oleh ajudannya.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang ketentuan perjanjian potensial tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada Senin (20/11/2023) bahwa ia yakin kesepakatan sudah dekat.
“Sekarang kita lebih dekat dibandingkan sebelumnya,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby tentang perjanjian yang bertujuan untuk menjamin pembebasan beberapa sandera yang ditahan di Gaza dan jeda dalam pertempuran yang akan memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah kantong yang terkepung.
Hamas menyandera sekitar 240 orang selama serangannya pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang.
Sementara itu, Mirjana Spoljaric, presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), bertemu Haniyeh di Qatar pada Senin (20/11/2023) untuk “mengajukan masalah kemanusiaan” terkait konflik tersebut. Hal ini diungkapkan ICRC yang berbasis di Jenewa dalam sebuah pernyataan. Dia juga bertemu secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.