WASHINGTON DC - Donald Trump yang merupakan presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, dengan masa jabatan dari 2017 hingga 2021.
Selama masa jabatannya sebagai presiden AS, Trump banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Salah satu kebijakan tersebut adalah pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Trump juga menandatangani pengakuan bahwa Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah kedaulatan yang dimiliki oleh Israel. Tindakan Trump yang kontroversial ini mendapatkan kecaman internasional dari Majelis Umum PBB, Uni Eropa (UE), dan Liga Arab.
Namun jika merujuk ke masa pemerintahan Biden saat ini, pemerintahan Trump bisa dikatakan lebih humanis. Dikutip dari Al Jazeera, masa pemerintahan Biden sangat kejam karena ia sepenuhnya menerima agresi genosida Israel di Gaza.
BIden juga menyetujui blokade total yang dilakukan oleh Israel terhadap masyarakat sipil di Palestina, blokade ini telah memutus aliran listrik, air, makanan, maupun obat-obatan yang sangat mereka butuhkan saat ini.
Al Jazeera melaporkan bahwa sikap Biden saat ini telah benar-benar melampaui Trump dalam dehumanisasi terhadap masyarakat Palestina.
Trump memang pernah melakukan rencana perdamaian yang secara resmi diberi judul “Perdamaian Menuju Kemakmuran: Visi untuk Meningkatkan Kehidupan Rakyat Palestina dan Israel”.
Namun kepemimpinan Palestina menolak rencana tersebut, karena rencana tersebut malah membuat Palestina semakin menderita dan terlalu berpihak pada Israel.
Rencana perdamaian tersebut juga mengundang pro dan kontra dari dunia internasional, contohnya seperti Liga Arab yang mengeluarkan penolakan atas rencana tersebut.
Liga arab menilai bahwa kesepakatan yang dibuat tidak akan menghasilkan perdamaian yang adil antara kedua belah pihak. Sehingga pada praktiknya malah tidak ada negara Palestina karena rencana tersebut condong memihak Israel.
Dalam pidatonya kampanyenya baru-baru ini, Trump juga mengkritik apa yang dilakukan oleh Hamas, kelompok pejuang pembela Palestina.
NDTV melaporkan, bahwa dalam pidatonya Trump menegaskan jika ia menjadi Presiden AS 2024 mendatang, kekejaman yang ada di Israel tidak akan pernah terjadi.
(Rahman Asmardika)