Meskipun Begin menyalahkan PLO atas insiden tersebut, banyak analis, seperti Avi Shlaim, menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Ariel Sharon adalah pendorong utama di balik invasi tersebut.
Tujuan utama Sharon melibatkan penghancuran infrastruktur militer PLO di Lebanon, pelemahan organisasi politiknya, dan memfasilitasi penyerapan Tepi Barat oleh Israel.
Selain itu, Sharon bermaksud untuk membentuk pemerintahan Maronit di Lebanon yang dipimpin oleh Bashir Gemayel, mengusir pasukan Suriah dari Lebanon, dan menandatangani perjanjian damai yang mengikat dengan pemerintah Lebanon.
Pada saat itu, dengan penarikan Israel dari Sinai pada Maret 1982, pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Partai Likud, memperkeras sikapnya terhadap dunia Arab dan mengadopsi pendekatan yang lebih agresif.
Menurut Zeev Maoz, Menteri Pertahanan Ariel Sharon merumuskan empat tujuan utama perang tersebut.
Di antaranya untuk menghancurkan infrastruktur PLO di Lebanon, termasuk markas PLO di Beirut, mengusir pasukan Suriah dari Lebanon, memasang pemerintahan yang didominasi oleh Kristen di Lebanon, dengan Bashir Gemayel sebagai Presiden, dan menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Lebanon untuk memperkuat aliansi informal Israel-Kristen dan mengubahnya menjadi perjanjian yang mengikat.
(Rahman Asmardika)