GAZA - Ketua Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan situasi warga sipil di Gaza sebagai “krisis pengungsian”.
Berbicara kepada BBC di konferensi iklim COP28 PBB di Dubai, Filippo Grandi mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdorong ke sudut sempit dari wilayah yang sudah sangat sempit.
Dia juga mengatakan betapa menyedihkan melihat gagalnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Jumat (1/12/2023), dan menyatakan harapannya agar gencatan senjata dapat dilanjutkan.
Grandi menambahkan bahwa penting juga untuk memikirkan apa yang akan terjadi setelah perang berakhir. “Kita perlu memikirkan bagaimana diskusi perdamaian yang serius dapat dilanjutkan setelah bertahun-tahun diabaikan,” terangnya.
Seperti diketahui, perang Israel dan Hamas kembali berlanjut setelah gencatan senjata sementara berakhir. Pasukan darat Israel bergerak maju ke Gaza selatan, setelah pemboman besar-besaran selama tiga hari.
Laporan awal dari radio tentara Israel secara efektif mengkonfirmasi bahwa Israel telah melancarkan operasi darat di utara Khan Younis.
BBC juga telah memverifikasi gambar tank Israel yang beroperasi di dekat kota tersebut.
Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian mengatakan kepada pasukannya bahwa IDF juga bertempur “dengan kuat dan menyeluruh” di Gaza selatan.