“Kita _concern_ pada beberapa aspek. Yang pertama, kita harus mengidentifikasi massa untuk mengatur mobilisasi mereka saat acara. Selanjutnya, lahan parkir dari gereja ini untuk menampung kendaraan dari para undangan, konsumsi untuk para jemaat, acara ibadah, perayaan, dan hal-hal teknis lainnya,” kata Angela.
Terkait ketersediaan lahan parkir, Wamenparekraf Angela menyarankan untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam menyediakan bus lokal dan bus pariwisata untuk penjemputan jemaat dari gereja lokal.
“Perlu pengaturan waktu kedatangan jemaat agar tidak terjadi penumpukan massa. Agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan keamanan untuk pengaturan lalu lintas di Surabaya,” ujarnya.
Dalam acara perayaan Natal Nasional yang diketuai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tersebut, Wamenparekraf Angela ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Acara yang bertanggung jawab pada teknis pelaksanaan acara offline dan online agar acara berjalan dengan khidmat, sukses, dan _memorable_.
“Acara ini akan dihadiri oleh beberapa VIP, termasuk Presiden RI, Joko Widodo, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan para duta besar negara sahabat. Jadi, perlu persiapan secara matang terkait _groundhandling_ para VIP ini,” katanya.
Wamenparekraf Angela berharap perayaan Natal Nasional tersebut turut menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena acara tersebut akan melibatkan unsur kebudayaan mulai dari seni tari dan lagu serta elemen keindahan destinasi pariwisata. Nantinya, akan ada penampilan dari berbagai daerah di Indonesia sebagai bentuk inklusivitas.
Dalam peninjauan tersebut, Wamenparekraf Angela didampingi oleh perwakilan Bina Rohani Kristen (Binrohkris) Kemenparekraf/Baparekraf, yaitu Emy Ermawati dan Heri Retno Indrijani.
(Khafid Mardiyansyah)