''Salah satu penyebabnya gerusan dari box culvert yang patah yang melintasi di bawah saluran primer dan skoring yang disebabkan oleh aliran di tanah pendukung saluran (pipping),'' kata Edi, Kamis (7/12/2023).
Terkait hal tersebut, terang Edi, Satker OP SDA BWSS VII Bengkulu, telah memindahkan aliran ke sebelah kanan yang memakan lahan milik warga setempat sepanjang 120 meter. Namun, kata Edi, hal ini telah dikoordinasikan dengan pemilik lahan guna mengaliri air ke areal persawahan warga didua kecamatan terdampak.
Pemindahan itu, terang Edi, bersifat sementara. Untuk kegiatan reguler secara permanen akan dikerjakan Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT), Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Sumatera VII, Provinsi Bengkulu, pada tahun 2024.
''Dari Operasi dan Pemeliharaan hanya bisa menangani untuk keadaan dan kontruksi-kontruksi darurat dalam penanganan bencana tersebut. Saat ini air sudah kembali mengalir ke areal persawahan warga didua kecamatan yang terdampak,'' pungkas Edi.
(Awaludin)