Kisah 600 Pesawat AS Jatuh di Himalaya Selama Perang Dunia II

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 11 Desember 2023 11:44 WIB
Kisah 600 pesawat AS jatuh di Himalaya selama Perang Dunia II (Foto: WikiMedia Commons)
Share :

INDIA - Sebuah museum yang baru dibuka di India menyimpan sisa-sisa pesawat Amerika Serikat (AS) yang jatuh di Himalaya selama Perang Dunia Kedua. Wartawan BBC Soutik Biswas menceritakan operasi udara yang sangat berisiko dan terjadi ketika perang global melanda India.

Sejak 2009, tim India dan Amerika telah menjelajahi pegunungan di negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut India, mencari puing-puing dan sisa-sisa awak ratusan pesawat yang jatuh di sini lebih dari 80 tahun yang lalu.

Sekitar 600 pesawat angkut Amerika diperkirakan jatuh di wilayah terpencil tersebut, menewaskan sedikitnya 1.500 penerbang dan penumpang dalam operasi militer Perang Dunia Kedua yang berlangsung selama 42 bulan yang luar biasa dan sering terlupakan di India. Di antara korban adalah pilot, operator radio, dan tentara Amerika Serikat (AS) dan China atau Tiongkok.

Operasi tersebut mempertahankan rute transportasi udara penting dari negara bagian Assam dan Bengal di India untuk mendukung pasukan Tiongkok di Kunming dan Chunking (sekarang disebut Chongqing).

Perang antara kekuatan Poros (Jerman, Italia, Jepang) dan Sekutu (Prancis, Inggris Raya, AS, Uni Soviet, Tiongkok) telah mencapai bagian timur laut India yang dikuasai Inggris. Koridor udara menjadi jalur penyelamat setelah Jepang memasuki perbatasan India, yang secara efektif menutup jalur darat ke Tiongkok melalui Myanmar bagian utara (yang saat itu dikenal sebagai Burma).

Operasi militer AS, yang dimulai pada April 1942, berhasil mengangkut 650.000 ton perlengkapan perang melintasi rute tersebut. Ini menjadi sebuah pencapaian yang secara signifikan mendukung kemenangan Sekutu.

Para pilot menjuluki rute penerbangan yang berbahaya itu sebagai "The Hump", mengacu pada ketinggian berbahaya di Himalaya timur, terutama di Arunachal Pradesh saat ini, yang harus mereka lalui.

Selama 14 tahun terakhir, tim Indo-Amerika yang terdiri dari pendaki gunung, pelajar, petugas medis, arkeolog forensik, dan ahli penyelamat telah melintasi hutan tropis lebat dan mencapai ketinggian 15.000 kaki (4.572 m) di Arunachal Pradesh, yang berbatasan dengan Myanmar dan Tiongkok. Mereka termasuk anggota Badan Akuntansi POW/MIA Pertahanan AS (DPAA), badan AS yang menangani tentara yang hilang dalam tugas.

Dengan bantuan dari masyarakat suku setempat, ekspedisi mereka selama sebulan telah mencapai lokasi jatuhnya pesawat, menemukan sedikitnya 20 pesawat dan sisa-sisa beberapa penerbang yang hilang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya