Tersangka kemudian meminta anak keduanya, alias adik korban untuk menjauh dari lokasi. Korban ternyata semakin beringas dan terjadi duel dengan ayahnya alias tersangka. Akhirnya kakinya dipukul dengan kayu, saat jatuh, kepalanya dihantam bata habel.
“Saya tidak tahu, dari hati kecil, saya mau lumpuhkan biar tidak bikin onar di masyarakat dan keluarga. Ternyata sampai kejadian saya tidak bisa mengendalikan emosi, terus setelah tidak bernyawa saya lapor Pak RT dan Pak RW. Saat ini, saya pasrah mau diapakan,” lanjut tersangka.
Kini, tersangka ditahan untuk penyidikan lebih lanjut. Jenazah korban setelah dilakukan autopsi atas persetujuan keluarga, kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
(Arief Setyadi )