NEW YORK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan menjadi orang terakhir dalam parade panjang pejabat keamanan nasional pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang bertemu langsung dengan pemerintah Israel ketika ia tiba di Tel Aviv minggu ini untuk kunjungan kelima sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pertemuan Blinken di Israel, salah satu dari sembilan perhentian di kawasan yang hingar-bingar selama seminggu, adalah bagian dari apa yang menurut para pejabat AS merupakan upaya terus-menerus untuk tetap berhubungan dengan para pejabat Israel dallam usaha menjaga perang Israel tetap dalam keadaan terkendali saat konflik berlarut-larut.
“Apa yang terjadi adalah Anda masuk ke sebuah ruangan dan berkata, 'Inilah yang perlu kita lihat,'” kata seorang pejabat AS kepada CNN, sambil mencatat bahwa terobosan dengan Israel biasanya terjadi setelah kunjungan Blinken atau panggilan telepon dari Presiden Joe Biden.
Pejabat itu menjelaskan kadang-kadang Israel setuju dengan apa yang dikatakan Amerika dan kadang-kadang tidak, kemudian negosiasi pun terjadi.
“Setidaknya ada selusin masalah hidup yang kami dorong,” kata pejabat itu kepada CNN, termasuk melindungi warga sipil Palestina di tengah melonjaknya angka kematian serta menciptakan kondisi yang memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan sampai ke tempat yang paling membutuhkan.
Pergeseran yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Israel Benjamin Netanyahu berjalan lambat dan bertahap, dan para pejabat AS mengakui bahwa “kesenjangan” masih ada antara apa yang mereka klaim sebagai niat Israel dan apa yang telah terjadi.
“Kami tidak memberi tahu Israel apa yang harus dilakukan, tetapi pada saat yang sama, sebagai sekutu dekat, ini adalah percakapan sulit yang hanya dapat Anda lakukan sebagai teman ketika Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit,” kata seorang pejabat AS lainnya kepada CNN.
“Anda bertanya, 'Apa tujuan Anda? Apa sudut pandangmu? Bagaimana Anda ingin mencapainya? Menurut Anda apa yang realistis? Sudahkah Anda mempertimbangkan hal ini, sudahkah Anda mempertimbangkan hal itu?,” lanjutnya.
Pertaruhan kunjungan Blinken yang kelima ini sangatlah besar mengingat sekutu-sekutu Amerika yang mendukung Israel pada awal perang, namun menjadi semakin kritis ketika jumlah korban sipil di Gaza meningkat. Mitra-mitra tersebut akan mencari bukti bahwa Israel mendengarkan AS, dan, ketika ketegangan meningkat di kawasan, sekutu berharap Blinken dapat memastikan Israel memiliki rencana yang layak untuk mengakhiri perang di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
“Kami tidak berharap setiap pembicaraan dalam perjalanan ini akan berjalan mudah,” kata Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri, pada Kamis (4/1/2024) sebelum delegasi tersebut berangkat.
(Susi Susanti)