TANGERANG - Warga di Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang mengeluhkan banjir yang terjadi tiap kali hujan turun di wilayah tersebut. Seperti yang terjadi sejak Sabtu, 6 Januari 2023 lalu banjir menggenangi wilayah tersebut karena Kali Angke meluap.
Ketua RW 06, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Achmad Sujai mengungkapkan banjir akibat luapan Kali Angke setiap tahunnya pasti terjadi. Setiap terjadi banjir, ketinggian air di RT 02 bisa mencapai 120 cm dan berdampak pada sekitar 150 keluarga, sedangkan di RT 03 ketinggian bisa mencapai 90 cm dengan 42 keluarga terdampak.
“Kami berharap Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR untuk menuntaskan penanganan pada luapan Kali Angke. Walau kami tau, beberapa waktu lalu sudah dilakukan penurapan, tapi sampai saat ini luapan masih terjadi,” ungkap Sujai,, Selasa (9/1/2024).
Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu warga Petir, Rohman menyampaikan harapannya agar turap Kali Angke bisa ditinggikan, agar bisa menampung debit air di Kali Angke terutama ketika hujan.
"Kami berharap pekerjaan turap dilanjutkan, dan sebisa mungkin ditinggikan juga. Karena setiap kali hujan kita khawatir limpas airnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono menyatakan bahwa penanganan Kali Angke membutuhkan tindakan atau sinergi erat dari Pemerintah Pusat, dalam menjalankan strategi pengendalian.
"Kementerian PUPR perlu menuntaskan penanganan banjir di sekitar DAS Kali Angke. Luapan masih terjadi walau sudah diturap beberapa waktu lalu. Debit over kapasitas dan masih mengakibatkan banjir atau genangan di daerah sekitar," tegas Ruta.
Ia pun menjelaskan, permasalahan lainnya pada Kali Angke, adalah adanya limpasan aliran sungai, sehingga membutuhkan peninggian turap di beberapa titik Kali Angke. Sementara itu, panjang total turap Kali Angke pada dua sisi yang sudah terbangun sheetpile sepanjang 20.175 meter atau 82,8 persen dan belum terbangun sepanjang 4.200 meter atau 17,2 persen.
"Selain melanjutkan penurapan, perlu juga dipertimbangkan untuk meninggikan turap yang ada, karena setiap kali hujan deras terkesan Kali Angke tidak bisa menampung debit air sehingga sering limpas," jelas Ruta
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek menyebabkan sejumlah titik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Angke banjir. Meskipun kondisinya sekarang relatif sudah surut namun setiap kali ada hujan lebatnair selalu limpas dari bantaran Kali Angke.
Sampai sore ini, warga pun masih berada di pengungsian, yakni Tanjung Unggul Mandiri dengan 50 pengungsi dan Masjid Al Ma'arif dengan 30 pengungsi.
(Awaludin)