GAZA - Perang antara Israel dan Hamas di Gaza telah memakan banyak korban jiwa sejak Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Israel menyatakan perang terhadap milisi Palestina dan melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza yang terkepung. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) sedang menyelidiki semua laporan jurnalis dan pekerja media yang tewas, terluka atau hilang dalam perang.
Melansir CPJ, pada tanggal 9 Januari 2024, penyelidikan awal CPJ menunjukkan setidaknya 79 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara lebih dari 24.000 orang yang terbunuh sejak perang dimulai.
Kematian jurnalis diakibatkan serangan rudal Israel yang langsung mengenai korban, atau menabrak ke kendaraan yang ditumpangi saat melakukan liputan.
Sherif Mansour, seorang koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai.
Sherif juga mengatakan jurnalis di seluruh kawasan melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Masyarakat di Gaza, khususnya telah menanggung dan terus menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar.
Banyak di antara mereka yang kehilangan rekan kerja, keluarga, dan fasilitas media, serta melarikan diri untuk mencari keselamatan ketika tidak ada tempat berlindung atau jalan keluar yang aman.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya tidak dapat menjamin keselamatan jurnalis di Jalur Gaza, setelah menjamin bahwa jurnalis tidak akan menjadi sasaran Israel.