BANDUNG BARAT - Seorang petani asal Kampung Cipeusing, RT 01/03, Desa Kertawang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hendra (32) tewas karena tertimbun longsor pada Selasa (9/1/2024) siang.
Insiden tragis itu terjadi di Kampung Tugumukti, RT 01/13, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, KBB. Tebing setinggia 40 meter dan panjang 50 meter tiba-tiba longsor hingga menimbun korban yang saat itu sedang berada di saung.
"Betul kejadiannya tadi siang ada longsor, satu orang meninggal dunia karena tertimbun. Sekarang sudah dikebumikan," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Yan Cahya Djuarsa.
Berdasarkan keterangan saksi, awalnya di lokasi tersebut ada delapan orang petani yang sedang memanen. Kemudian selepas adzan dzuhur mereka melihat ada longsoran kecil dari tebing bekas galian pasir itu.
"Awalnya itu ada delapan orang, tapi yang lainnya pergi duluan karena mereka sudah memetik hasil pertanian. Nah yang tiga orang sisanya masih menunggu hujan reda sambil ngepak sayuran karena mau muat sayuran ke mobil pick up," beber Yan Cahya.
Kemudian longsor susulan dengan skala besar akhirnya terjadi. Longsor berupa material tanah dan batu-batu besar itu menimpa dan menimbun saung tempat tiga orang petani berteduh.
"Longsor yang kedua yang dahsyat yang mengakibatkan tidak bisa melarikan diri karena kejadiannya cepat. Yang satu orang keburu lari satu orang meski terkena tapi bisa diselamatkan, satu meninggal," terang Yan Cahya.
Akibat kejadian tersebut, korban atas nama Hendra sempat terseret material longsor yang dibawahnya terdapat aliran sungai. "Di bawah titik longsor kan ada sungai, jadi 1 korban meninggal di temukan kurang lebih 300 meter dari titik longsor dan langsung di bawa ke rumah korban," tutur Yan Cahya.
Sedangkan satu korban lainnya mengalami luka atas nama Ujang (40). Dia sudah mendapatkan perawatan dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah. "Kondisinya sudah diperiksa ke dokter. Pertama dievakuasi, dibawa ke rumah sakit sekarang udah di rumah," ucap dia.
Selain menimbun petani, longsor itu juga menimbun satu buah mobil pick up yang semula akan digunakan untuk mengangkut sayuran, serta sejumlah sepeda motor milik petani. Kendaraan tersebut hingga kini belum dievakuasi karena medan longsor cukup berbahaya.
(Khafid Mardiyansyah)