JAKARTA – Akhir tahun 2023 ditutup dengan penuh menyedihkan di Rusia dan Ukraina. Perang kedua negara yang dimulai pada 24 Februari 2022 ini kembali memanas dan dipenuhi gempuran serangan menjelang awal tahun 2024.
Beberapa hari sebelum pergantian tahun, yakni pada 29 Desember 2023, Rusia menggempur Ukraina dengan mengerahkan 158 alat serangan udara drone dan rudal dalam serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina.
Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, mengatakan Rusia menggunakan metode yang lebih “tradisional” dengan mengerahkan drone Shahed buatan Iran terlebih dahulu.
Disusul dengan penggunaan sedikitnya 55 rudal jelajah, 14 rudal balistik, lima rudal aerobalistik, dan sejumlah rudal antiradar.
Zaluzhnyi mengatakan Ukraina menjatuhkan 27 dari 36 drone yang diluncurkan dari Rusia, serta 87 rudal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memposting di X yang mengatakan fasilitas pendidikan, bangsal bersalin dan rumah pribadi termasuk di antara bangunan yang terkena serangan Rusia di beberapa kota di Ukraina.
Zelensky mengatakan Ukraina menggunakan hampir semua jenis senjata di gudang senjatanya.
Serangan ini terjadi sehari setelah Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat (AS) atas paket bantuan militer terakhir senilai USD250 juta yang disetujui, termasuk amunisi pertahanan udara.
Serangan ini juga disebut-sebut dilakukan sebagai serangan balasan setelah angkatan udara Ukraina menyerang dan menenggelamkan sebuah kapal pendarat besar yang berlabuh di Krimea yang diduduki Rusia.