Netanyahu Perintahkan Pasukan Israel Merangsek Maju ke Rafah

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 08 Februari 2024 12:07 WIB
Netanyahu perintahkan pasukan Israel merangsek maju ke Rafah (Foto: Kementerian Pertahanan Israel)
Share :

ISRAEL Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu juga mengkonfirmasi pada Rabu (7/2/2024) bahwa pasukan Israel telah diperintahkan untuk bersiap beroperasi di kota Rafah di Gaza selatan, tempat puluhan ribu warga Palestina melarikan diri untuk menghindari pertempuran.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres memperingatkan memperluas konflik hingga ke Rafah akan secara eksponensial meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan di kota tersebut,

“Kami takut akan invasi Rafah,” kata seorang pengungsi di Penyeberangan Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kepada BBC Arab.

“Kami tidur dalam ketakutan dan duduk dalam ketakutan. Tidak ada makanan, dan cuaca dingin,” lanjutnya.

Sementara itu, Netanyahu juga telah menolak usulan Hamas soal gencatan senjata di Gaza. Komentar pemimpin Israel tersebut merupakan pukulan terhadap upaya berkelanjutan AS untuk mencapai kesepakatan yang digambarkan oleh Menlu AS Antony Blinken sebagai jalan terbaik ke depan, meskipun ia memperingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Selama konferensi pers pada Rabu (7/2/2024), Blinken mengatakan ada beberapa hal yang jelas-jelas tidak dapat dimulai dalam usulan balasan Hamas.

"Kami pikir hal ini akan menciptakan ruang bagi tercapainya kesepakatan, dan kami akan berupaya mencapainya tanpa henti sampai kami mencapainya,” terangnya.

Sharone Lifshitz, yang orang tuanya termasuk di antara mereka yang diculik di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan dibawa ke Gaza, mengatakan kepada program Newshour BBC bahwa penolakan Netanyahu terhadap persyaratan gencatan senjata Hamas bisa menjadi hukuman mati bagi lebih banyak sandera.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya