IDF mengatakan serangan udara dimulai pukul 01.50, satu menit setelah serangan dimulai.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan lebih dari 100 orang tewas dalam serangan di Rafah semalam, sementara kementerian kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza mengatakan 94 orang kehilangan nyawa. Tidak ada kelompok yang merinci berapa banyak dari mereka yang tewas adalah militan.
CNN tidak dapat memverifikasi kedua nomor tersebut secara independen. Perbedaan ini mungkin terjadi karena Kementerian Kesehatan hanya memperbarui jumlah korban meninggal setelah jenazah diidentifikasi. Kedua kelompok mengatakan angka tersebut kemungkinan akan meningkat.
Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah tidak dapat menangani banyaknya korban luka akibat pemboman pendudukan Israel.
Rekaman yang diperoleh CNN menunjukkan pemandangan kacau di dalam rumah sakit Al Kuwait di Rafah, dengan petugas medis mencoba menyadarkan seorang anak yang tidak bergerak dalam satu adegan dan adegan lainnya menunjukkan dokter merawat seorang pria yang terluka di lantai rumah sakit. Dalam video lainnya, seorang perempuan tak terhibur sambil menggendong jenazah anak yang dibalut kain putih.
Dalam sebuah video yang diperoleh CNN dari grup media sosial yang digunakan oleh jurnalis lokal Palestina, seorang anak laki-laki tergantung tak bernyawa di sisi sebuah bangunan ketika beberapa pria mencoba menurunkan tubuhnya.
Video kedua menunjukkan seorang gadis menyeka air matanya saat dia menggambarkan serangan udara tersebut. “Saya pergi ke kamar mandi dan pemogokan terus berlanjut. Tiba-tiba saya menemukan api di rumah kami,” kata gadis itu dalam video.
“Kemudian saya pergi ke kamar mandi dan semua dinding runtuh menimpa saya,” lanjutnya.
Pemerintah kota Rafah mengatakan pada Senin (12/2/2024) setidaknya dua masjid dan sekitar selusin rumah diserang.
(Susi Susanti)