Menurutnya, di sini terjadi pola lama. Pihaknya mengaku mengungkap hal tersebut karena ingin adanya Pemilu yang berintegritas. "Saya patut menduga ini sudah TSM, terstruktur, sistematis dan masif," ujarnya.
Ia juga menduga bahwa petugas-petugas tersebut mendapat intimidasi. Untuk itu, pihaknya menegaskan, semuanya akan difaktakan di Mahkamah Konstitusi (MK).
(Arief Setyadi )