RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (20/2/2024) bahwa pasukan Rusia akan mendorong lebih jauh ke Ukraina untuk membangun keberhasilan mereka di medan perang setelah jatuhnya Kota Avdiivka. Putin menjelaskan pasukan Ukraina terpaksa melarikan diri dalam kekacauan akibat kekalahan itu.
Kota tersebut, yang pernah berpenduduk 32.000 jiwa, jatuh ke tangan Rusia pada Sabtu (17/2/2024). Ini menjadi kemenangan medan perang terbesar Putin sejak pasukan Rusia merebut kota Bakhmut pada Mei 2023.
Tayangan televisi yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan hampir setiap rumah di Avdiivka dicap dengan tanda perang.
Putin mengatakan pada Selasa (20/2/2024) bahwa perintah Ukraina untuk mundur dari kota tersebut diumumkan setelah pasukan Ukraina mulai melarikan diri dalam kekacauan. Dia mengatakan bahwa semua tentara Ukraina yang ditangkap harus diberikan hak-hak mereka berdasarkan konvensi internasional mengenai tahanan.
“Mengenai situasi keseluruhan di Avdiivka, ini adalah keberhasilan mutlak, saya ucapkan selamat kepada Anda. Hal ini perlu terus dikembangkan,” kata Putin kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Kremlin, dikutip Reuters.
“Tetapi pengembangan itu harus dipersiapkan dengan baik, dilengkapi dengan personel, senjata, perlengkapan, dan amunisi,” lanjutnya.
“Sepertinya sudah jelas, namun demikian, saya menarik perhatian Anda pada hal itu,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN bahwa Avdiivka tidak akan jatuh seandainya Kyiv menerima senjata yang ditahan karena kegagalan Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menyetujui paket bantuan dalam jumlah besar.