117 Warga Palestina Tewas Ditembaki Israel saat Rebutan Makanan, Wapres AS: Orang-Orang Kelaparan dan Putus Asa

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 04 Maret 2024 08:09 WIB
Waspres AS berduka atas kematian 117 warga Palestina yang tewas ditembaki Israel saat rebutan bantuan makanan (Foto: Reuters)
Share :

GAZA – Kematian sekitar 117 warga Palestina yang mendekati truk bantuan di Gaza pekan lalu menggambarkan krisis kemanusiaan yang parah di daerah kantong padat penduduk tersebut.

“Kami melihat orang-orang yang kelaparan dan putus asa mendekati truk bantuan hanya untuk mencoba mengamankan makanan bagi keluarga mereka setelah berminggu-minggu hampir tidak ada bantuan yang mencapai Gaza utara dan mereka dihadapkan pada tembakan dan kekacauan,” kata Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dalam pidatonya, dikutip Reuters.

Dalam komentarnya, Harris memaparkan cara-cara spesifik tentang bagaimana pemerintah Israel dapat mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza.

“Mereka harus membuka penyeberangan perbatasan baru. Mereka tidak boleh menerapkan pembatasan yang tidak perlu pada pengiriman bantuan. Mereka harus memastikan personel kemanusiaan, lokasi dan konvoi tidak menjadi sasaran, dan mereka harus berupaya memulihkan layanan dasar dan meningkatkan ketertiban di Gaza, sehingga lebih banyak lagi yang bisa dilakukan. makanan, air dan bahan bakar dapat menjangkau mereka yang membutuhkan,” paparnya.

Israel mengatakan pada Minggu (3/3/2024) bahwa peninjauan awal atas insiden tersebut menemukan bahwa sebagian besar korban tewas atau terluka adalah akibat terinjak-injak.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel di lokasi kejadian pada awalnya hanya melepaskan tembakan peringatan, namun kemudian mereka menembaki beberapa "penjarah" yang mendekati pasukan dan memberikan ancaman langsung.

Sementara itu, Muatasem Salah, anggota Komite Darurat Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan Israel dibantah dengan adanya luka akibat tembakan mesin.

Di bawah tekanan dari dalam dan luar negeri, pemerintahan Biden pada Sabtu (2/3/2024) melakukan penerjunan bantuan pertama melalui udara ke daerah kantong pantai tersebut, dengan sebuah pesawat angkut militer AS menjatuhkan 38.000 makanan di sepanjang garis pantai Mediterania Gaza.

AS juga menghadapi kritik terhadap pengiriman bantuan lewat udara karena dinilai hanya terbatas pada penderitaan warga, dan hampir tidak mungkin untuk memastikan pasokan tidak sampai ke tangan militan.

Kendati demikian, AS akan melanjutkan pemberian bantuan lewat udara. Harris menambahkan bahwa Washington sedang mengerjakan rute baru melalui laut untuk juga mengirim bantuan.

Seperti diketahui, perang tersebut terjadi pada bulan Oktober setelah pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel. Sejak itu, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 30.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Sebagian besar Jalur Gaza telah hancur, hampir seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan seperempat warga Gaza berada di ambang kelaparan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya