FRANKFURT - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (10/3/2024) bahwa setidaknya 13.000 anggota Hamas termasuk di antara warga Palestina yang terbunuh selama perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza. Netanyahu berjanji untuk terus melanjutkan serangan di selatan daerah kantong tersebut.
Hampir 31.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza selama perang selama lima bulan, yang dimulai setelah militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza tidak merinci jumlah korban tewas antara warga sipil dan militan Hamas namun mengatakan bahwa 72% dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak. Hamas menolak pernyataan Israel yang menyebut jumlah korban militan sebagai upaya untuk menggambarkan kemenangan palsu.
Netanyahu mengatakan kepada perusahaan media Jerman Axel Springer, pemilik Politico dan surat kabar Jerman Bild dan penyiar Welt TV, bahwa memperluas serangan Israel ke Rafah di Gaza selatan adalah kunci untuk mengalahkan Hamas.
“Kami sangat dekat dengan kemenangan. Begitu kami memulai aksi militer terhadap batalyon teror yang tersisa di Rafah, hanya tinggal menunggu beberapa minggu saja” sampai fase pertempuran intensif selesai, surat kabar Bild mengutip ucapan Netanyahu.
Politico mengutip Netanyahu yang mengatakan pada Minggu (10/3/2024) bahwa pasukan Israel akan menyerang Rafah.
"Anda tahu, saya memiliki garis merah. Anda tahu apa garis merahnya, bahwa tanggal 7 Oktober tidak akan terjadi lagi. Tidak akan pernah terjadi lagi,” terangnya.