BRASIL - Polisi Brasil secara resmi menuduh mantan Presiden Jair Bolsonaro melakukan penipuan terkait catatan vaksinasi Covid-nya, sehingga membuka jalan bagi kemungkinan tuntutan pidana di Mahkamah Agung.
Catatan kesehatannya menyebutkan dia menerima vaksin di Sao Paulo pada tahun 2021.
Namun penyelidikan kemudian menemukan dia tidak berada di kota pada saat itu.
Bolsonaro, seorang skeptis terhadap Covid-19 yang secara terbuka bersumpah tidak akan pernah mendapatkan vaksin, membantah mengetahui adanya catatan yang dirusak.
Hampir 700.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Brasil, menurut Universitas Johns Hopkins di AS.
Polisi federal menuduh Bolsonaro yang sering meremehkan tingkat keparahan virus ini, dan delapan orang lainnya berencana mengeluarkan sertifikat palsu vaksin Covid untuk mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya selama pandemi.
Vaksinasi merupakan persyaratan masuk bagi banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Kantor jaksa agung Brasil sekarang akan memutuskan apakah akan menuntut mantan presiden tersebut.
Pria berusia 68 tahun itu diinterogasi oleh polisi sehubungan dengan tuduhan tersebut pada Mei tahun lalu dan rumahnya digerebek.