Dia membantah tuduhan tersebut dan menuduh pihak berwenang mencoba "membuat kasus" terhadapnya.
Dakwaan baru ini hanyalah pertarungan hukum terbaru yang dia hadapi ketika mantan presiden tersebut harus menyerahkan paspornya bulan lalu atas penyelidikan atas tuduhan bahwa dia mencoba membatalkan hasil pemilu Oktober 2022 dan menekan para pemimpin militer untuk bergabung dalam upaya kudeta.
Setelah ia kalah dari pemain sayap kiri Luiz Ignacio Lula da Silva dalam pemilihan presiden, ribuan pendukungnya menyerbu gedung-gedung pemerintah di ibu kota Brasília. Termasuk istana presiden, Mahkamah Agung dan Kongres menjarah dan merusak gedung-gedung tersebut.
Bolsonaro masih dilarang mencalonkan diri selama delapan tahun karena merusak sistem pemilu di Brasil dan mengklaim pemilu terakhir adalah pemilu yang curang, meskipun tidak ada bukti adanya kecurangan dalam pemilu.
Dia berada di AS ketika serangan terhadap Kongres terjadi. Dia kembali ke Brasil pada Maret 2023 dan mengatakan bahwa dia tidak perlu takut.
Dia tetap menjadi tokoh sayap kanan yang paling berpengaruh dalam politik Brasil.
(Susi Susanti)