Anak-Anak yang Kelaparan Penuhi Bangsal RS Gaza, Tulang Menonjol dan Mata Cekung

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 20 Maret 2024 10:58 WIB
Anak-anak yang kelaparan penuhi bangsal RS Gaza, tulang menonjol dan mata cekung (Foto: Aol.)
Share :

COGAT Israel, badan militer yang menangani pengiriman bantuan ke Gaza, tidak menanggapi pertanyaan tentang ketersediaan Creon, namun mengatakan Israel tidak menolak satu pun pengiriman pasokan medis.

Reuters tidak dapat menentukan secara independen apakah pengiriman tersebut telah diblokir, atau memverifikasi dengan pejabat rumah sakit sejauh mana pasokan Creon terganggu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kurangnya obat-obatan berkontribusi terhadap memburuknya kondisi anak-anak yang meninggal.

Badan-badan PBB mengatakan selain anak-anak seperti Fadi yang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu, risiko penyakit ini juga meningkat dengan cepat bagi anak-anak lain di Gaza.

Sementara itu, di pusat kesehatan al-Awda di Rafah, lebih dari selusin perempuan duduk atau berdiri merawat anak-anak mereka yang kekurangan gizi.

Sebagian besar anak-anak di bangsal tersebut sudah mempunyai masalah kesehatan sebelum perang. Namun gambar yang ditunjukkan oleh orang tua dari dua anak tersebut kepada Reuters menunjukkan bahwa mereka terlihat jauh lebih sehat dibandingkan sekarang.

Pada 4 Maret lalu, Yazan al-Kafarna yang berusia 12 tahun, yang menderita kelumpuhan otak, meninggal di Gaza selatan, beberapa hari setelah Reuters mengambil foto yang menunjukkan bahwa ia sangat kurus.

Perawat bangsal, Amira Abu Juwaiyad, mengatakan rumah sakit tidak dapat menyediakan cukup susu untuk bayi dan 10-15 kasus datang setiap hari dalam kondisi “bencana”. Abu Juwaiyad tidak menyebutkan berapa banyak susu yang tersedia sebelum perang.

Di sisi lain, Umm Mesbah Heji duduk menggendong putrinya yang berusia lima tahun, Israa, yang menderita lumpuh dan menderita epilepsi.

Para dokter dan lembaga bantuan mengatakan lebih dari lima bulan setelah kampanye darat dan udara Israel, yang diluncurkan sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, terjadi kekurangan makanan, obat-obatan dan air bersih di Gaza.

Rumah sakit Kamal Adwan, yang merawat Fadi, juga telah merawat sebagian besar dari 27 anak yang menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi dalam beberapa pekan terakhir.

Korban lainnya meninggal di Rumah Sakit al-Shifa Kota Gaza, juga di wilayah utara. Di kota paling selatan, Rafah, tempat badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari serangan Israel.

Reuters melihat 10 anak-anak yang mengalami kekurangan gizi parah selama kunjungan pekan lalu ke pusat kesehatan al-Awda di Rafah, diatur dengan staf perawat yang memberi kantor berita akses tanpa hambatan ke bangsal tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah kematian yang dilaporkan oleh kementerian tersebut.

Pengawas kelaparan dunia, Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), dalam sebuah tinjauan pada Senin (18/3/2024), tanpa tindakan segera, kelaparan akan melanda antara sekarang dan Mei di Gaza utara, di mana 300.000 orang terjebak akibat pertempuran.

Skenario yang paling mungkin dari tinjauan tersebut adalah bahwa tingkat malnutrisi akut dan kematian yang sangat kritis akan segera terjadi pada lebih dari dua pertiga penduduk di wilayah utara. IPC terdiri dari badan-badan PBB dan kelompok bantuan global.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya