GAZA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengadakan pertemuan dengan sekelompok jurnalis internasional di gedung kementerian pertahanan di Tel Aviv pada Kamis (4/4/2024) malam. IDF kemudian menyampaikan hasil penyelidikan awal mereka atas pembunuhan tujuh pekerja bantuan di Gaza.
Pensiunan Mayor Jenderal Yoav Har-Even menggambarkan bagaimana operator drone IDF mengira seorang pekerja bantuan yang membawa tas adalah pria bersenjata, dan kemudian menargetkan salah satu kendaraan World Central Kitchen (WCK) dengan sebuah rudal.
IDF kemudian menggambarkan bagaimana dua orang melarikan diri dari kendaraan itu dan masuk ke mobil kedua, yang terkena rudal lain dari drone.
Pihak militer membenarkan adanya korban selamat dari ledakan kedua, yang berhasil masuk ke dalam kendaraan ketiga, yang kemudian juga terkena rudal. Pada akhirnya, semua pekerja bantuan tewas.
Investigasi IDF menyimpulkan bahwa unit militer yang terlibat percaya bahwa kendaraan yang mereka lacak dari langit telah diambil alih oleh kelompok bersenjata Hamas, dan bahwa mereka tidak mengetahui prosedur koordinasi yang dilakukan antara militer dan World Central Kitchen pada malam itu.
Dilaporkan juga bahwa mereka juga tidak mengetahui bahwa mobil-mobil itu milik badan amal tersebut, dan tiga serangan udara tersebut melanggar prosedur militer sendiri.
Dikuti BBC, bukti dari penyelidikan telah diserahkan kepada Advokat Jenderal Militer, otoritas hukum tertinggi tentara Israel, untuk menentukan apakah telah terjadi tindakan kriminal.
Selain itu, tentara telah memecat mayor yang bertanggung jawab atas dukungan tembakan. Kepala staf brigade, seorang kolonel, juga telah dipecat. Komandan divisi, komandan brigade dan jenderal yang bertanggung jawab atas Komando Selatan IDF telah secara resmi ditegur.
IDF berusaha menjelaskan konteks yang mengarah pada peristiwa fatal malam itu.
Para pekerja bantuan telah mengawasi distribusi bantuan makanan yang tiba dengan kapal dari Siprus dan diturunkan di dermaga yang baru dibangun di jalur Gaza utara. Di bawah koordinasi dengan IDF, tim World Central Kitchen memindahkan pasokan ini ke gudang beberapa kilometer lebih jauh ke selatan.
Selama proses ini, IDF mengatakan operator drone mereka melihat seorang pria bersenjata menaiki atap truk bantuan besar yang dikawal oleh tim WCK. Mereka memutar video yang agak buram kepada tim jurnalis saat pengarahan tersebut yang belum dirilis ke publik. Video ini menunjukkan sosok yang memegang pistol, di atas truk. Pada satu titik, pistol ditembakkan, terlihat jelas pada rekaman hitam putih yang diperlambat.
Pada tahap ini militer menghubungi World Central Kitchen namun mereka tidak dapat menghubungi tim di lapangan, dimana komunikasi telepon tidak lancar dan lembaga bantuan mengatakan mereka dilarang oleh IDF untuk menggunakan radio.
Rekaman drone juga tampaknya mengonfirmasi bahwa pada malam hari, stiker di atap kendaraan World Central Kitchen, yang berlogo badan amal tersebut, tidak terlihat oleh operator drone.
Militer kemudian melacak konvoi tersebut, termasuk truk bantuan, hingga ke sebuah gudang. Kemudian konvoi terpecah. Truk bantuan tetap berada di gudang dan empat mobil jenis SUV muncul. Salah satu kendaraan tersebut mengarah ke utara, dan kemudian terlihat berisi orang-orang bersenjata, dengan senjata yang terlihat jelas dari rekaman drone, saat mereka muncul di samping gudang bantuan lainnya. IDF mengatakan bahwa orang-orang bersenjata ini tidak menjadi sasaran, karena kedekatan mereka dengan fasilitas bantuan.
Sementara itu, tiga kendaraan sisa milik World Central Kitchen mulai menuju ke selatan.
Tim drone sekarang bekerja dengan asumsi bahwa mereka berhadapan dengan militan Hamas dan bukan konvoi bantuan, telah salah mengidentifikasi salah satu pekerja bantuan sebagai pria bersenjata, dan mengklaim telah melihat mereka memasuki salah satu dari tiga mobil WCK.
Tidak ada rekaman momen ini yang diberikan, namun penyelidikan militer menyimpulkan bahwa itu adalah kesalahan klasifikasi karena mereka melihat bahwa itu adalah senapan tetapi ternyata hanya tas.
Di bawah keyakinan yang salah bahwa satu kendaraan sekarang berisi seorang pria bersenjata, izin untuk menembakkan rudal diminta, dan diberikan oleh perwira atasan. Pada pukul 23:09 kendaraan pertama ditabrak, dua menit kemudian kendaraan kedua, dan pada pukul 23:13 kendaraan terakhir ketiga, serangan fatal dilancarkan.
(Susi Susanti)