GAZA - Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit Gaza, yang menurut otoritas Palestina berisi ratusan jenazah, telah memicu seruan kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pihak lainnya untuk melakukan penyelidikan internasional.
Meskipun tidak didefinisikan dalam hukum internasional, kuburan massal adalah situs pemakaman yang berisi banyak jenazah, yang keberadaannya penting dalam mendeteksi kemungkinan kejahatan perang.
1. Kuburan berisi hampir 400 jenazah
Pihak berwenang Palestina mengatakan kuburan yang ditemukan di rumah sakit Nasser, fasilitas medis utama di Gaza tengah, berisi hampir 400 jenazah. Hal itu terungkap setelah pasukan Israel menarik diri dari kota Khan Younis.
Wartawan Reuters pada Senin (22/4/2024) melihat pekerja darurat menggali mayat dari tanah di reruntuhan rumah sakit Nasser.
Situs kuburan lainnya juga ditemukan oleh otoritas Palestina di rumah sakit Al Shifa di Gaza utara, yang menjadi sasaran operasi pasukan khusus Israel. Reuters telah memverifikasi rekaman penggalian kuburan di dekat rumah sakit sejak November.
Juru bicara PBB Ravina Shamdasani mengatakan pada Selasa (23/4/2024) bahwa penyelidikan diperlukan untuk memverifikasi jumlah jenazah, namun jelas ada banyak jenazah yang ditemukan.
“Beberapa dari mereka diikat tangan, yang tentu saja mengindikasikan pelanggaran serius terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum kemanusiaan internasional, dan hal ini perlu diselidiki lebih lanjut,” kata Shamdasani, berbicara atas nama Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk.
2. ICC sempat gelar penyelidikan terhadap Hamas dan Israel
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag melakukan penyelidikan aktif terhadap Hamas pada 7 Oktober dan tanggapan militer Israel.
Kantor kejaksaan memiliki yurisdiksi di wilayah Palestina, namun belum memberikan komentar publik mengenai penemuan kuburan massal.