“Dunia telah meminta pemerintah Israel selama berminggu-minggu untuk menyelamatkan Rafah, namun operasi darat di sana akan segera dilakukan,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan.
“Kebenaran yang paling sederhana adalah bahwa operasi darat di Rafah akan menjadi sebuah tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” lanjutnya.
Israel berjanji hampir sebulan yang lalu untuk meningkatkan akses bantuan ke daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuntut langkah-langkah untuk meringankan krisis kemanusiaan, dengan mengatakan AS dapat memberikan persyaratan dukungan jika Israel tidak bertindak.
“Perbaikan dalam memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza tidak dapat digunakan untuk mempersiapkan atau membenarkan serangan militer besar-besaran terhadap Rafah,” tegas Griffiths.
(Susi Susanti)