Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu menambahkan bahwa kabinet perangnya menyetujui kelanjutan operasi di Rafah. Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan di situs media sosial X bahwa Netanyahu membahayakan gencatan senjata dengan mengebom Rafah.
Seorang pejabat Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan proposal yang disetujui Hamas adalah versi yang lebih sederhana dari tawaran Mesir dan mencakup unsur-unsur yang tidak dapat diterima Israel.
“Ini tampaknya merupakan tipu muslihat yang dimaksudkan untuk membuat Israel terlihat seperti pihak yang menolak kesepakatan,” kata pejabat Israel tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Washington akan membahas tanggapan Hamas dengan sekutunya dalam beberapa jam mendatang, dan kesepakatan dapat dicapai.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah tewas dalam konflik tersebut, menurut pejabat kesehatan Gaza. PBB mengatakan kelaparan akan segera terjadi di wilayah kantong tersebut.
(Susi Susanti)