ISRAEL - Tim juru bicara unit tentara Israel yang dipimpin oleh Daniel Hagari sedang mengalami penurunan sejumlah anggota. Beberapa anggotanya seperti Jenderal Richard Heshit, Moran Katz dan Merav Granot dilaporkan telah mengundurkan diri sejak bulan Maret lalu. Adapun pengunduran diri mereka berkaitan dengan konflik yang terjadi di Gaza.
Melansir The New Arab, pengunduran diri tersebut dipandang sebagai cerminan perbedaan pendapat di antara para petugas mengenai masalah operasional dan pribadi.
Daniel Hagari sendiri masih aktif menjadi kepala unit juru bicara Pasukan Pertahanan Israel atau Israeli Defense Forces (IDF) bagi media. Baru-baru ini, Daniel Hagari menyampaikan beberapa pernyataan terkait perang di Gaza melalui konferensi yang diadakan oleh surat kabar Yedioth Ahronoth di Tel Aviv pada hari Rabu (08/05/2024).
“Gaza mungkin adalah salah satu medan perang tersulit di dunia, dalam hal kepadatan penduduk dan terowongan yang digali Hamas di bawah tanah,” kata Daniel Hagari, mengutip Palestine Chronicle.
Juru bicara IDF tersebut yang bernama Daniel Hagari merupakan Laksamana Muda Angkatan Pertahanan Israel yang telah menjabat sebagai kepala Unit Juru Bicara IDF sejak tahun 2023. Melansir Wikipedia, sebelum mengemban tanggung jawab sebagai kepala unit, Hagari pernah menjabat sebagai komandan direktorat operasi Angkatan Laut Israel, asisten Kepala Staf, Komandan unit komando marinir Shayetet 13 dan kantor Kepala Staff.
Daniel Hagari lahir di Tel Aviv pada tahun 1976 dan telah mengabdi pada IDF selama 29 tahun sejak tahun 1995. Selama masa masa aktifnya, Daniel Hagari sudah pernah terlibat dalam beberapa operasi militer seperti Operasi Tepi Pelindung, Operasi Perisai Utara, Operasi Pedang Besi, serta serangkaian operasi militer lainnya. Beliau juga pernah dianugerahi Medali Apresiasi Kepala Staf dan penghargaan Kepala Staf untuk unit yang berprestasi pada tahun 2020 serta penghargaan Kepala Staf pada 16 Juni 2021.
Kesuksesannya dalam bidang militer tidak membuat Hagari meninggalkan pendidikannya. Daniel Hagari memiliki gelar sarjana dalam bidang filsafat serta gelar master dalam bidang di diplomasi dan keamanan. Kedua gelar ini beliau peroleh dari Universitas Tel Aviv.
(Susi Susanti)