Pasukan Israel Bunuh 60 Warga Palestina dalam Serangan Gaza, Lawan Hamas di Rafah

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 24 Mei 2024 12:06 WIB
Pasukan Israel bunuh 60 warga Palestina dalam serangan Gaza, lawan Hamas di Rafah (Foto: AFP)
Share :

GAZA – Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina dalam pemboman udara dan darat di Jalur Gaza pada Kamis (23/5/2024) dan bertempur dalam pertempuran jarak dekat dengan militan pimpinan Hamas di wilayah selatan kota Rafah.

Tank-tank Israel maju di tenggara Rafah, bergerak menuju distrik Yibna di barat kota dan terus beroperasi di tiga pinggiran timur.

“Penjajah (pasukan Israel) mencoba bergerak lebih jauh ke barat, mereka berada di tepi Yibna yang padat penduduk. Mereka belum menyerbu,” kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap hitam muncul dari daerah yang diserbu tentara. Itu adalah malam yang sangat sulit,” katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Serangan Israel secara serentak di wilayah utara dan selatan Gaza bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka, dan memutus jalur akses utama bantuan, sehingga meningkatkan risiko kelaparan.

Israel melancarkan serangannya ke Gaza menyusul serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 250 sandera, menurut perhitungan Israel. Sejak itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Israel mengatakan mereka tidak punya pilihan selain menyerang Rafah untuk membasmi batalyon terakhir pejuang Hamas yang mereka yakini berlindung di sana.

“Hamas ada di Rafah, Hamas menyandera kami di Rafah, itulah sebabnya pasukan kami bermanuver di Rafah. Kami melakukan ini dengan cara yang tepat sasaran dan tepat,” kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan pada Kamis (23/5/2024).

“Kami melindungi warga sipil Gaza di Rafah agar tidak menjadi lapisan perlindungan bagi Hamas, dengan mendorong mereka untuk mengungsi sementara ke wilayah kemanusiaan. Sejauh ini kami telah melenyapkan puluhan teroris Hamas, membongkar puluhan terowongan teror, dan menghancurkan sejumlah besar infrastruktur,” lanjutnya.

UNRWA, badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza, memperkirakan pada Senin (20/5/2024) bahwa lebih dari 800.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak Israel mulai menargetkan kota tersebut pada awal Mei, meskipun ada permintaan internasional untuk menahan diri.

Suze van Meegan, Pemimpin Tanggap Darurat Dewan Pengungsi Norwegia di Gaza, mengatakan masih banyak warga sipil yang terjebak.

“Kota Rafah sekarang terdiri dari tiga dunia yang berbeda: wilayah timur adalah zona perang, wilayah tengah adalah kota hantu, dan wilayah barat adalah tempat dimana banyak orang hidup dalam kondisi yang menyedihkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya