Serangan Israel Tewaskan 45 Orang di Kamp Tenda Rafah Tuai Kecaman Dunia Internasional

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 06:08 WIB
Serangan Israel tewaskan 45 orang di kamp tenda Rafah picu kecaman dunia internasional (Foto: Reuters)
Share :

RAFAH – Serangan Israel yang menewaskan 46 orang di kamp tenda Rafah, Gaza pada Minggu (26/5/2024) langsung memicu protes dari para pemimpin global yang mendesak penerapan perintah Pengadilan Dunia atau ICJ untuk menghentikan serangan Israel.

Israel diketahui tetap melanjutkan serangannya meskipun ada keputusan pengadilan tinggi PBB pada Jumat (24/5/2024) yang memerintahkan mereka untuk berhenti, dengan mengatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut memberikan mereka ruang untuk melakukan aksi militer di sana.

Pengadilan juga menegaskan kembali seruan untuk pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas.

Amerika Serikat (AS) mendesak Israel untuk lebih berhati-hati dalam melindungi warga sipil, namun tidak menyerukan penghentian serangan ke Rafah.

“Israel mempunyai hak untuk menyerang Hamas, dan kami memahami serangan ini menewaskan dua teroris senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil Israel,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

“Tapi seperti yang sudah jelas, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” lanjutnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron marah atas serangan terbaru Israel. “Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada kawasan aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” katanya di X. Beberapa ribu demonstran kemudian berkumpul di Paris untuk memprotes serangan di Gaza.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan keputusan Mahkamah Internasional harus dihormati.

“Hukum kemanusiaan internasional berlaku untuk semua orang, juga untuk perilaku perang Israel,” kata Baerbock.

Pemerintah Kanada mengatakan mereka sangat khawatir dan ngeri dengan serangan udara mematikan di Rafah, serta menyerukan gencatan senjata segera.

“Kanada tidak mendukung operasi militer Israel di Rafah,” kata Menteri Luar Negeri Melanie Joly dalam sebuah postingan di X. “Tingkat penderitaan manusia seperti ini harus diakhiri,” lanjutnya.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk serangan Israel dan Qatar mengatakan serangan Rafah dapat menghambat upaya menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan api berkobar dalam kegelapan dan orang-orang berteriak panik. Sekelompok pemuda mencoba menarik lembaran besi bergelombang dan selang dari sebuah truk pemadam kebakaran mulai memadamkan api.

Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, kata pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat dari orang-orang yang menderita luka bakar parah.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya