Israel Selidiki Serangan Mematikan di Rafah Tewaskan 45 Warga Palestina

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 10:42 WIB
Israel selidiki serangan mematikan di Rafah tewaskan 45 warga Palestina (Foto: Reuters)
Share :

TEL AVIV - Israel mengatakan pada Senin (27/5/2024)) bahwa pihaknya sedang menyelidiki dampak serius dan mengerikan terhadap warga sipil Palestina akibat serangan Gaza pada malam sebelumnya yang menurut tentara menargetkan operasi Hamas.

“Kami sedang menyelidiki hal ini,” kata juru bicara pemerintah Avi Hyman setelah para pejabat di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan 45 orang tewas di sebuah kamp pengungsian di mana serangan tersebut menyebabkan kebakaran.

"Itu benar-benar serius. Setiap korban jiwa, baik warga sipil, adalah hal yang serius dan mengerikan. Kami berusaha mengejar Hamas dan membatasi korban sipil. Ini adalah cerita yang sedang berlangsung,” lanjutnya, dikutip Reuters.

Serangan itu ditujukan kepada dua militan Hamas yang bertanggung jawab atas banyak serangan yang menargetkan warga Israel di Tepi Barat yang diduduki.

“Mereka berlumuran darah Israel, dua orang ini,” kata Hyman.

“Menurut laporan awal, kebakaran terjadi setelah serangan itu. Para teroris ini bersembunyi di bawah tanah, dan tampaknya ada korban sipil,” ujarnya.

Militer mengatakan bahwa serangan itu, yang terjadi beberapa jam setelah serangan roket dari Rafah menargetkan Tel Aviv, telah menewaskan Yassin Rabia dan Khaled Nagar, keduanya pejabat senior Hamas di Tepi Barat.

Seperti diketahui, serangan udara Israel memicu kebakaran yang menewaskan 45 orang di sebuah kamp tenda di kota Rafah, Gaza.

Keluarga-keluarga Palestina bergegas ke rumah sakit untuk mempersiapkan jenazah mereka untuk dimakamkan setelah serangan pada Minggu (26/5/2024) malam membakar tenda-tenda dan tempat perlindungan yang sudah reyot.

Militer Israel, yang berusaha melenyapkan Hamas di Gaza, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan bahwa serangan yang dilakukan terhadap komandan kelompok militan Islam di Rafah telah menyebabkan kebakaran.

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu tidak dimaksudkan untuk menimbulkan korban sipil.

“Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar 1 juta warga non-kombatan dan meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga non-kombatan, sayangnya ada sesuatu yang tidak beres secara tragis,” katanya dalam pidatonya di parlemen yang disela oleh teriakan anggota parlemen oposisi, dikutip Reuters.

Para korban selamat mengatakan para keluarga sedang bersiap untuk tidur ketika serangan menghantam lingkungan Tel Al-Sultan di mana ribuan orang berlindung setelah pasukan Israel memulai serangan darat di timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya