Kamar Mayat di Gaza Tengah Terus Berkurang karena Banyaknya Korban Tewas Akibat Gempuran Serangan Israel

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 10 Juni 2024 13:30 WIB
Kamar mayat di Gaza tengah terus berkurang karena banyaknya korban tewas akibat gempuran serangan Israel (Foto: Reuters)
Share :

GAZA - Direktur Rumah Sakit al-Awda di Nuseirat mengatakan kepada BBC Arab bahwa jumlah korban meninggal yang datang ke rumah sakit (RS) meningkat sepanjang Sabtu (8/6/2024).

Dr Marwan Abu Nasser juga berbicara tentang kurangnya kamar mayat di rumah sakit untuk menampung jenazah orang terbunuh yang dibawa ke rumah sakit.

Seorang pria, yang mengatakan lebih dari 40 anggota keluarganya telah terbunuh sejak konflik dimulai pada bulan Oktober, menceritakan kepada BBC bahwa ia berada di sebuah rumah yang terkena serangan.

“Saat anak-anak dan perempuan ini masuk ke dalam rumah, terjadilah serangan bom yang merenggut nyawa semua orang yang berada di dalamnya,” ujarnya.

“Rumah ini, yang dulunya menampung sekitar 30 orang yang kemudian menjadi 50 orang, telah dibom. Hanya saya, ayah saya, istri saya, dan seorang pemuda yang selamat. Kami adalah satu-satunya yang selamat dari 50 orang,” lanjutnya.

Pertumpahan darah di lapangan memicu pelampiasan kritik terhadap Hamas dari masyarakat di Gaza.

Hassan Omar, 37, mengatakan ia menyesalkan hilangnya nyawa yang tidak perlu dalam serangan Israel.

"Untuk setiap sandera Israel, mereka bisa membebaskan 80 tahanan Palestina dan tanpa pertumpahan darah itu satu juta kali lebih baik daripada kehilangan 100 orang tewas,” terangnya.

“Pesan saya kepada Hamas adalah menghentikan kerugian adalah bagian dari keuntungan, kita harus menyingkirkan mereka yang mengendalikan kita dari hotel-hotel di Qatar,” lanjutnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya