Penyelamatan sandera terjadi di tengah upaya gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah didesak untuk mencapai kesepakatan tetapi menghadapi tentangan dari sekutu sayap kanan yang mengatakan tindakan militer adalah satu-satunya cara untuk membawa kembali para sandera.
Menanggapi serangan militer di Nuseirat, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan Israel tidak bisa memaksakan pilihannya pada kelompok tersebut.
Dia mengatakan kelompok itu tidak akan menyetujui perjanjian gencatan senjata kecuali mereka mencapai keamanan bagi warga Palestina.
Selama serangannya pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan, Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 251 orang.
Sekitar 116 orang masih berada di wilayah Palestina, termasuk 41 orang yang menurut tentara tewas.
Sebuah kesepakatan yang disepakati pada bulan November menunjukkan bahwa Hamas membebaskan 105 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata selama seminggu dan sekitar 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Pada Sabtu (8/6/2024), kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas di Gaza kini mencapai 37.084 orang.
(Susi Susanti)