Uni Eropa Sambut Baik Resolusi Gencatan Senjata Gaza yang Disahkan DK PBB

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 11 Juni 2024 09:02 WIB
Uni Eropa sambut baik resolusi gencatan senjata Gaza yang disahkan DK PBB (Foto: AFP)
Share :

NEW YORK – Uni Eropa (UE) memuji resolusi gencatan senjata Gaza yang disahkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Resolusi ini diketahui diusung Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

“Kami mendesak kedua belah pihak untuk menerima dan melaksanakan proposal tiga tahap tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip NC News.

Menurut PBB, tahap pertama dari resolusi tersebut yakni mengupayakan gencatan senjata segera, penuh, dan menyeluruh dengan pembebasan sandera termasuk perempuan, orang lanjut usia dan yang terluka, pengembalian jenazah beberapa sandera yang terbunuh, dan pertukaran tahanan Palestina.

Resolusi tersebut juga menyerukan penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Gaza, kembalinya warga Palestina ke rumah mereka, dan distribusi bantuan kemanusiaan yang aman dan efektif.

Fase kedua mencakup penghentian permanen permusuhan sebagai imbalan atas pembebasan semua sandera lainnya yang masih berada di Gaza, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Fase ketiga akan menandai dimulainya rencana rekonstruksi besar-besaran multi-tahun untuk Gaza, dan sisa-sisa sandera terakhir yang masih berada di Gaza akan dikembalikan ke Israel.

“Gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi terus berlanjut dan Dewan Keamanan menolak setiap upaya perubahan demografis atau teritorial di Gaza,” ujar PBB.

Tepat pada saat Dewan Keamanan memulai pemungutan suara pada Senin (10/6/2024), Menteri Luar Negeri Antony Blinken mendarat di Israel, antara lain, untuk bertemu dengan pensiunan Jenderal Benny Gantz.

Gantz, seorang anggota kabinet perang Israel yang berhaluan tengah, mengundurkan diri pada Minggu (9/6/2024) setelah dia menuduh Netanyahu salah mengatur perang dan menolak untuk menyetujui apa yang akan terjadi di Gaza setelah permusuhan berakhir.

Pemerintahan Biden telah mencoba membujuk Gantz untuk tetap di pemerintahan karena kepergiannya akan memaksa Netanyahu untuk lebih bersandar pada anggota koalisi sayap kanan yang menentang gencatan senjata dengan Hamas.

Sebelum berangkat, Blinken mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di Kairo bahwa Israel berhak memutuskan siapa yang akan berada di pemerintahan mereka. Namun, jika tidak ada gencatan senjata di Gaza, ada tiga skenario yang bisa terjadi dan semuanya buruk.

“Israel harus tetap tinggal, yang menurut mereka tidak ingin mereka lakukan, dan kami yakin mereka tidak boleh melakukannya, dan kita akan dibiarkan menanggung beban di Gaza,” kata Blinken.

Kedua, hal ini dapat menyebabkan pemberontakan besar yang akan berlanjut selama bertahun-tahun.

“Jika tidak ada rencana, itu berarti Hamas kembali, atau kita mengalami kekosongan total dan yang ada hanyalah kekacauan, pelanggaran hukum, kriminalitas, kelompok jihad, dan sebagainya,” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya