Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, tank-tank Israel yang ditempatkan jauh di wilayah barat dan tengah kota meningkatkan pemboman, memaksa lebih banyak keluarga yang tinggal di wilayah pesisir jauh mengungsi ke utara. Beberapa warga mengatakan laju penggerebekan telah dipercepat dalam dua hari terakhir.
“Tank-tank menguasai sebagian besar wilayah di Rafah. Orang-orang yang tinggal di tepi pantai juga mulai meninggalkan wilayah Khan Younis dan pusat kota karena ketakutan karena pemboman yang terus berlanjut,” kata Abu Wasim, seorang warga dari lingkungan Al-Shaboura di Rafah, yang meninggalkan rumahnya lebih dari seminggu yang lalu sebelum tank-tank meluncur mencapai jantung kota.
Rafah menampung lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza hingga 7 Mei ketika pasukan Israel memulai serangan darat ke kota tersebut. Saat ini diyakini kurang dari 100.000 orang masih tertinggal.
Belum ada tanda-tanda akan berhentinya pertempuran karena upaya mediator internasional, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), gagal membujuk Israel dan Hamas untuk menyetujui gencatan senjata.
(Susi Susanti)