Keluarga Tersangka Perampokan Lansia di Malang Tak Terima Anaknya Ditangkap Polisi, Singgung Kasus Pegi Setiawan

Avirista Midaada, Jurnalis
Rabu 17 Juli 2024 06:42 WIB
Share :

"Tim khusus ini bekerja dengan fokus. Lalu juga dalam pemenuhan alat bukti sudah melibatkan ahli. Kita mendapatkan hasil DNA yang cocok dan dapat dipergunakan sebagai bukti untuk menentukan tersangka," ucap Putu Kholis Aryana, ditemui di Mapolres Malang, pada Selasa sore (16/7/2024).

Bahkan Putu menegaskan, selain bukti DNA, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan jaksa dalam proses pelengkapan berkas pemeriksaan, termasuk di antaranya melakukan proses identifikasi dari keilmuan. Makanya ia pun memastikan tidak ada intimidasi atau tekanan yang dialami penyidik

"Kami bisa mendapatkan bukti kunci dari DNA. Melalui langkah-langkah sciencetific crime investigation, berkas perkaranya sudah P21, kami juga berkomunikasi dengan jaksa, dan tidak ada kendala dalam proses penuntutan," terangnya.

Makanya ketika keluarga dan kuasa hukum tersangka menyebut penetapan tersangka kedua kakak beradik itu layaknya kasus Pegi Setiawan. Makanya ia menghormati proses di persidangan, termasuk nanti apabila pihak keluarga bertemu beraudiensi dengan pihak penyidik, terkait penetapan tersangka.

"Kami memahami dengan perkembangan dinamika dan pemberitaan saat ini, mungkin keluarga juga memiliki pembelaan untuk keluarganya yang saat ini tengah menjalani proses peradilan di pengadilan," paparnya.

"Tapi kami juga membuka ruang seluas-luasnya kepada keluarga kapanpun untuk bertemu tim penyidik. Di situ kami akan membuat kesempatan untuk menjawab hal-hal yang masih menjadi pertanyaan," tukasnya.

Sebagai informasi, peristiwa perampokan menggemparkan warga Malang, pada Jumat malam (22/3/2024) saat salat tarawih sekitar pukul 19.30 WIB. Pada peristiwa ini satu korban atas nama Sri Agus Iswanto (60), dinyatakan meninggal dunia tertusuk pisau di rumahnya, sedangkan satu korban lainnya kakak Agus yaitu Esther Sri Purwaningsih (69), mengalami luka lebam di wajahnya.

Peristiwa ini terungkap saat korban perempuan yang masih hidup atas nama Ester Sri Purwaningsih, yang juga bekerja sebagai suster gereja, berteriak minta tolong dan didengar oleh tetangga depan rumahnya. Tetangga lalu mendatangi rumah bernama istri Ketua RT, dan beberapa warga lainnya. Saat itulah kedua korban ditemukan sudah tergeletak.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya