JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 54 kabupaten kota di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
“Sebagai informasi, untuk kabupaten kota yang sudah menetapkan status siaga darurat itu di Jawa Timur itu ada 24 kabupaten kota. Sedangkan di Jawa Tengah itu total ada 30 dengan rincian 19 itu sudah menetapkan, kemudian 11 kabupaten kota dalam proses untuk menetapkan. Karena memang efeknya sudah sangat terasa ya,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (6/8/2024).
Selain Jateng dan Jatim, Aam juga mengatakan bahwa wilayah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta juga telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. “Di Daerah Istimewa Yogyakarta juga sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan,” tuturnya.
Aam mengatakan, dengan penetapan status siaga darurat ini mengindikasikan bahwa kondisi kekeringan sudah sangat terasa dampaknya. Terutama, kurangnya pasokan air bersih di sejumlah daerah.
Aam pun mengimbau agar waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Artinya meskipun kita sampaikan bahwa Minggu kemarin itu ada, Minggu lalu ada potensi hujan. Jadi kita harapkan daerah-daerah yang dilanda kekeringan itu bisa sedikit lebih basah,” bebernya.
“Dan mungkin nanti kita lihat sampai beberapa hari ke depan tapi di sini kita lihat hampir merata ya dari Bogor dari Jawa Barat kemudian Jawa Tengah, dan Jawa Timur itu hampir merata kondisinya kekeringan dan sangat rentan kebakaran lahan,” ujarnya.