LONDON - Kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran menyerang dua kapal tanker minyak mentah yakni Amjad berbendera Saudi dan Blue Lagoon I berbendera Panama di Laut Merah pada Senin (2/9/2024). Militer Amerika Serikat (AS) menyebut serangan itu sebagai tindakan terorisme yang sembrono.
Houthi pada Senin (2/9/2024) malam mengklaim bertanggung jawab atas penargetan Blue Lagoon dengan beberapa rudal dan pesawat nirawak tetapi tidak menyebutkan kapal tanker Saudi.
Komando Pusat AS mengatakan Houthi menyerang dua kapal tanker itu dengan dua rudal balistik dan sistem udara tanpa awak satu arah, yang mengenai kedua kapal.
Kedua kapal itu sarat dengan minyak mentah, dengan Amjad membawa sekitar dua juta barel minyak. Pernyataan militer AS menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme yang sembrono oleh Houthi.
Dua sumber mengatakan kepada Reuters sebelumnya bahwa kedua kapal tersebut berlayar berdekatan saat dihantam, tetapi dapat melanjutkan pelayaran tanpa kerusakan besar atau korban jiwa.
Pemilik Amjad, grup pelayaran nasional Saudi Bahri, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Supertanker tersebut memiliki kapasitas maksimum 2 juta barel.
Manajer Blue Lagoon I asal Yunani, Sea Trade Marine SA, tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Tanker Suezmax memiliki kapasitas maksimum 1 juta barel.
Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Amjad tidak mungkin menjadi sasaran langsung.
Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, telah menyaksikan dengan waspada saat rudal Houthi ditembakkan ke wilayahnya untuk menargetkan kapal-kapal di Laut Merah. Arab Saudi telah mencoba melepaskan diri dari perang yang kacau di Yaman dan perseteruan yang merusak dengan pendukung utama Houthi, Iran.
(Susi Susanti)