BEIRUT - Hizbullah menargetkan tentara Israel di dekat desa perbatasan Lebanon, yakni Labbouneh dengan peluru artileri dan roket pada Rabu (9/10/2024). Hal ini dilakukan sehari setelah Israel mengatakan telah membunuh penerus pemimpin Hizbullah.
Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan telah memukul mundur pasukan Israel. Hizbulah diketahui telah meluncurkan roket terhadap Israel selama setahun bersamaan dengan perang Gaza dan sekarang memeranginya dalam serangan darat.
Eskalasi di Lebanon dan perang yang berlangsung selama satu tahun antara Israel dan Hamas di Gaza telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih luas yang dapat melibatkan Iran dan sekutu adidaya Israel, Amerika Serikat (AS).
Militer Israel mengatakan tiga tentaranya terluka parah pada Selasa (8/10/2024) dan Rabu (9/10/2024) selama pertempuran di Lebanon selatan. Sirene berbunyi di Israel utara pada Rabu (9/10/2024) pagi setelah Israel kembali membom pinggiran selatan Beirut, benteng Hezbollah pada malam hari.
Konflik di Lebanon telah meningkat secara dramatis dalam beberapa minggu terakhir karena Israel telah melakukan serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpin tinggi Hezbollah dan meluncurkan operasi darat ke Lebanon selatan yang meluas lebih jauh minggu ini.
Seorang juru bicara militer Israel menolak untuk mengatakan berapa banyak pasukan yang berada di Lebanon tetapi militer telah mengumumkan empat divisi beroperasi di perbatasan, yang berarti bahwa ribuan tentara dikerahkan.