3 Perbedaan Hizbullah dan Militer Lebanon

Naomi Angelina Panjaitan, Jurnalis
Rabu 16 Oktober 2024 17:51 WIB
HIzbullah. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Pada Senin (14/10/2024), Israel melakukan serang udara ke Lebanon yang mengakibatkan lebih dari 20 orang tewas di sebuah kota Kristen di bagian utara negara tersebut. Serangan tersebut mendorong Hizbullah untuk meluncurkan roket ke Tel Aviv, sebagai bagian dari eskalasi perang yang sedang berlangsung.

Serangan di Lebanon pada Senin sore tersebut juga menghantam Aitou, sebuah desa Maronite dekat kota Tripoli di utara, menargetkan sebuah gedung apartemen kecil dan menewaskan 21 orang, menurut Palang Merah Lebanon. Serangan ini merupakan salah satu dari beberapa serangan dalam dua minggu terakhir yang menargetkan area yang dianggap aman, termasuk pemboman pusat pengungsian di kota Wardaniyeh selatan pekan lalu.

Masyarakat Lebanon merasakan ketakutan yang mendalam bahwa mereka bisa segera terjebak dalam konflik yang lebih luas akibat Hizbullah. "Orang-orang kelelahan - mereka tidak bisa menerima lebih banyak lagi," kata Ramad Boukallil, seorang pengusaha Lebanon, melalui Politico.

 

“Lebanon sedang terguncang, kami telah mengalami empat tahun yang keras dengan krisis ekonomi, orang-orang melewatkan makan dan hampir tidak bisa melewatinya. Kami mengalami ledakan pelabuhan, pandemi, kecelakaan keuangan. Tolong Tuhan kita tidak terkena perang lagi,” tambahnya, dalam sebuah percakapan di bandara Beirut. Meskipun Hizbullah berasal dari Lebanon, namun tidak semua masyarakat Lebanon mendukung kelompok militan tersebut. Melalui berbagai sumber, apa saja perbedaan Hizbullah dan Lebanon?

  1. Sejarah Pembentukan

Melansir The Guardian, Hizbullah adalah gerakan Islamis yang sangat kuat yang didirikan oleh Iran pada pertengahan perang saudara Lebanon antara 1975-1990. Gerakan ini semakin terbentuk melalui perjuangannya melawan pasukan Israel setelah invasi mereka ke Lebanon pada 1982.

Meskipun pemerintah AS dan negara-negara Barat lainnya menganggap Hizbullah sebagai organisasi teroris dan kelompok ini telah melakukan serangan besar yang mengakibatkan banyak korban sipil, pengaruhnya melampaui aksi militan semata. Hizbullah telah menjadi kekuatan politik dan sosial yang signifikan di Lebanon, dengan mengelola klinik medis, sekolah-sekolah, sebuah jaringan televisi regional, dan bahkan sebuah museum di atas bukit yang populer di kalangan wisatawan Eropa.

Di sisi lain, melalui wikipedia, Lebanon adalah sebuah negara dengan sejarah panjang, mencakup pembentukan Republik Lebanon modern dan lahirnya Lebanon yang lebih besar di bawah Mandat Prancis untuk Suriah dan Lebanon. Negara Lebanon modern telah ada dengan batas-batas saat ini sejak tahun 1920, ketika Lebanon yang lebih besar dibentuk di bawah mandat Prancis dan Inggris, sebagai akibat dari pembubaran Kekaisaran Ottoman setelah Perang Dunia I.

Sebelum tahun tersebut, sebutan Lebanon merujuk pada wilayah dengan batas yang tidak jelas, mencakup pegunungan Lebanon dan sekitarnya. Namun, gagasan tentang Lebanon yang merdeka muncul pada akhir Emirat Lebanon, di mana para pemuka Maronit berikrar untuk mendirikan sebuah negara yang merdeka.

 

  1. Peran dan Pengaruh

Melalui The Conversation, Hizbullah mengembangkan sayap politiknya dan mulai berpartisipasi dalam pemilihan umum pada 1992, di mana mereka berhasil meraih 12 kursi di parlemen. Kehadiran Hizbullah dalam politik Lebanon memungkinkan mereka untuk mengontrol keputusan pemerintah dan memveto kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka. Selain fungsi militer dan politik, Hizbullah juga menyediakan berbagai layanan sosial kepada masyarakat, yang membantu memperkuat posisinya di kalangan pendukungnya.

Hizbullah sangat bergantung pada dukungan finansial dan militer dari Iran. Hal ini tercermin dalam manifesto mereka, di mana mereka berkomitmen untuk mendukung ideologi Iran dan terlibat dalam kegiatan ilegal seperti pencucian uang dan perdagangan narkoba. Selama perang saudara di Suriah, Hizbullah memainkan peran signifikan dengan mengirimkan pejuang untuk membantu pemerintah Suriah menekan pemberontakan, memperkuat posisinya sebagai aktor utama di wilayah tersebut.

Sementara itu, Lebanon merupakan negara yang memiliki kerangka hukum dan institusi dengan fungsi untuk mengatur kehidupan politik dan sosial masyarakat. Dalam konteks politik, Lebanon sering mengalami kekosongan kepresidenan, di mana ketua parlemen menolak untuk mengadakan pemilihan presiden kecuali calon tersebut disetujui oleh Hizbullah dan sekutunya. Hal ini menunjukkan pengaruh besar Hizbullah terhadap proses politik di Lebanon.

Meskipun begitu banyak masyarakat Lebanon yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap Hizbullah, dan menuntut reformasi politik. Ini menunjukkan adanya oposisi terhadap pengaruh Hizbullah dalam pemerintahan.

  1. Kekuatan Militer

Berdasarkan data yang dilansir dari Wikipedia, Hizbullah merupakan kelompok politik dan militan Shia yang memiliki kekuatan militer yang sangat kuat, bahkan diperkirakan lebih unggul dibandingkan Angkatan Bersenjata Lebanon atau Lebanese Armed Forces (LAF). Dengan kekuatan yang setara dengan angkatan bersenjata menengah, Hizbullah memiliki kekuatan militer yang sudah sangat terlatih dan berpengalaman.

Menurut pernyataan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, organisasi ini memiliki sekitar 100.000 pejuang terlatih. Sementara, sumber lain menunjukkan bahwa mereka memiliki lebih dari 20.000 pasukan aktif serta 20.000 pasukan cadangan, dan hal ini menunjukkan kapasitas besar Hizbullah dalam mobilisasi pasukan.

 

Hizbullah juga menerima pelatihan dari Korps Garda Revolusi Islam Iran. Dalam hal persenjataan, Hizbullah sangat bergantung pada roket, dengan jumlah yang diperkirakan antara 40.000 hingga 120.000 roket. Meskipun tidak memiliki pesawat terbang berawak, tank, atau kendaraan lapis baja di Lebanon, Hizbullah memiliki persenjataan yang lebih canggih di Suriah, termasuk tank T-55 dan T-72.

Namun, meskipun Hizbullah memiliki banyak keunggulan taktis, seperti kemampuan bersembunyi dan mempersiapkan posisi pertempuran, mereka juga memiliki kelemahan dalam peperangan manuver dan pertahanan udara.

Sedangkan, Angkatan Bersenjata Lebanon memiliki misi yang lebih luas, termasuk mempertahankan Lebanon dari agresi eksternal, menjaga stabilitas internal, serta melaksanakan kegiatan pengembangan sosial dan operasi bantuan. LAF terdiri dari 84.200 personel aktif, dengan angkatan darat memiliki sekitar 80.000 anggota, angkatan udara 2.500, dan angkatan laut 1.700. Semua angkatan dalam LAF beroperasi sebagai kekuatan sukarela dan dipimpin oleh seorang komandan yang umumnya merupakan seorang Kristen Maronit.

Meskipun memiliki enam akademi militer yang menghasilkan perwira terlatih, LAF mengalami tantangan dalam hal peralatan militer, yang sebagian besar usang akibat kurangnya dana dan adanya perselisihan politik. Sekira 85% peralatan LAF berasal dari Amerika Serikat, dengan sisanya berasal dari Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Pemerintah Lebanon tengah bekerja sama dengan mitra internasional untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan angkatan bersenjatanya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya