Deretan Jenderal Bintang 2 TNI yang Punya Gelar Bangsawan Aceh

JAKARTA - Jenderal bintang 2 TNI yang punya gelar bangsawan Aceh menarik diketahui. Untuk gelar Teungku dan Teuku sebenarnya telah hadir sejak periode Kesultanan Aceh. Pada 1874, masih ada tiga jenis elit dalam masyarakat Tanah Rencong yakni Sultan, Uleebalang (Teuku) dan Ulama (Teungku).

Uleebalang berperan sebagai perpanjangan tangan pejabat dari Sultan Aceh dengan dikukuhkan, tetapi tidak diciptakan oleh Syahbandar. Uleebalang kemudian diberi tugas mengepalai nanggroe atau negeri oleh Sultan Aceh.

Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (7/11/2024), Okezone telah merangkum jenderal bintang 2 TNI yang punya gelar bangsawan, sebagai berikut.

1. Mayor Jenderal TNI Teuku Djohan

Mantan Wakil Gubernur Aceh pada 1987-1993 Mayjen Teuku Djohan dikenal sebagai lulusan Akademi Militer angkatan 1961. Teuku Djohan meninggal dunia ditembak setelah salat Maghrib di Masjid Raya Baiturrahman pada 10 Mei 2001.

Sosoknya tewas akibat tiga peluru mengenai tubuhnya, belakang telinga, leher depan, dan dada. Teuku Djohan dibunuh sebelum merencanakan melakukan konferensi pers untuk menyampaikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat. Teuku Djohan Dikebumikan secara militer di Taman Makam Pahlawan Banda Aceh, sekitar pukul 14.00 WIB, setelah dishalatkan di Masjid Raya.

2. Mayor Jenderal TNI Teuku Hafil Fuddin

Mantan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen Teuku Abdul Hafil Fuddin adalah putra dari seorang veteran Tentara Pelajar, H. Kamarudin. Sebagai Perwira Korps Artileri Medan, Mayjen Hafil Fuddin menghabiskan masa penugasan sebagai perwira pertamanya di satuan Armed mulai dari sebagai Danton di Yon Armed 10/76 Kostrad, hingga Komandan RAI 10/105.

Kemudian, pada masa-masa perwira menengahnya pernah menjabat sebagai Dandim di wilayah Kodam II Sriwijaya dan mengisi beberapa jabatan strategis di lingkungan Kodam V Brawijaya, Mabesad hingga menjabat sebagai tenaga ahli pengkaji bidang Geografi Lemhanas RI.

3. Mayor Jenderal TNI Teuku Hamzah

Mantan Panglima Komando Militer Iskandar Muda, Mayjen Teuku Hamzah mempunyai gelar tersebut lantaran memiliki status bangsawan Aceh. Sosoknya memimpin Kodam Iskandar Muda pada 12 Juni 1967 hingga 14 Oktober 1970.

Jauh sebelum itu nama Teuku Hamzah dikenal masyarakat Aceh karena peran aktifnya pada perang di Krueng Panjoe dalam merebut senjata dan amunisi tentara Jepang, pada November 1945.

(Fahmi Firdaus )