Peta Elektabilitas Paslon di Pilkada Kaltim Versi Survei Terbaru

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Selasa 19 November 2024 08:32 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Direktur Eksekutive Warna Research Center (WRC) Hilman Firmasyah menyatakan, di tengah gejolak politik yang terus bergulir, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Timur, yang juga menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara, pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang posisi masing-masing calon dalam opini publik menjadi sangat penting. 

Bagi para pemilih, informasi yang tepat mengenai elektabilitas calon akan menjadi kunci untuk membuat keputusan yang bijaksana dan berbasis data. "Mengingat pentingnya Pilkada ini, pemilih perlu memahami posisi kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di mata publik, serta berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan mereka," kata Hilman dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).

Hilman menilai, dengan informasi yang akurat, masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih jelas dalam menentukan pilihan politik mereka. Dalam konteks ini, lanjutnya, survei elektabilitas Pilkada Kalimantan Timur 2024 yang dilakukan oleh WRC menjadi sangat relevan. 

Survei ini tidak hanya memberikan gambaran tentang tingkat dukungan terhadap kedua pasangan calon, tetapi juga membantu masyarakat untuk memahami tren politik yang sedang berkembang. 

Survei ini, yang merupakan yang ketiga kalinya oleh WRC, bertujuan untuk mengukur preferensi politik masyarakat Kalimantan Timur menjelang Pilkada. 

"Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi para pemilih, tim sukses, serta para pengamat politik yang ingin mengetahui dinamika politik menjelang Pilkada 2024," kata Hilman.

Hilman menjelaskan, ada tiga jenis simulasi dalam survei ini untuk memastikan hasil yang representatif dan akurat. Simulasi pertama adalah pertanyaan terbuka, di mana responden diminta untuk menyebutkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mereka pilih tanpa dipengaruhi oleh pilihan yang sudah disediakan.

Simulasi kedua adalah pertanyaan tertutup, yang dilakukan dengan menggunakan kertas kuisioner, di mana responden memilih antara pasangan calon yang telah disiapkan. Sedangkan, simulasi ketiga adalah dengan menggunakan surat suara, yang menggambarkan situasi Pilkada yang sebenarnya. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya